Dunia dan Ibu Rempong

NusantaraInsight, Opini — Bukan ibu-ibu rempong namanya kalau setiap kegiatan tidak memakai seragam baru, juga kurang sempurna seragamnya kalau gurunya tidak dibelikan,

Bukan ibu-ibu rempong namanya berfoto dan gurunya tidak dalam foto itu tidak sah katanya
Bukan ibu-ibu rempong namanya kalau tidak heboh tidak rempong dalam kondisi apapun namun penuh penghormatan pada siapapun.

Semua yang ada dibalik kerempongannya itu mereka merupakan kelompok ibu-ibu yang menamakan dirinya Ibu-ibu Rempong Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) yang merutinkan dirinya dalam kegiatan literasi Al-Qur’an oleh karena mereka sadar bahwa pentingnya mempelajari dan mengamalkan ajaran suci Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk penghormatan terhadap kitab suci yang merupakan pembeda dan pedoman bagi setiap individu yang beragama islam termasuk mereka.

Dalam dunia yang penuh dengan kesibukan dan tantangan, keberadaan ibu-ibu Rempong Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) setiap harinya, ibu-ibu Rempong Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dengan waktu yang disepakati bersama dalam sepekan 2 kali pertemuan yakni malam selasa dan malam sabtu mereka semnagat datang apapun kondisi alam semesta, kondisi alam batin, dan kondisi alam pikiran bahkan kondisi isi rumah yang berisi tanggungjawab sebagai istri terhadap suami, anak, namun semua itu kelola dengan baik dan rapih biar tidak menjadi menjadi alasan untuk datang ke pusat kegiatan literasi qur’an Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) yang sudah sepakati bersama yakni Rumah Pak Mustakim dan Ibu Ismi di Jl. Daeng Muda Kelurahan Parang Tambung Kecamatan Tamalate Kota Makassar

BACA JUGA:  Sorot Gebrakan Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin

Mereka datang dengan semangat dan penuh keceriaan tanpa beban ringan bagai gabus boslak, mereka senantiasa siap memulai semua proses perjalanan spiritual dan perjalan menjelajahi huruf demi huruf, kata demi kata yang kemudian terbentuk dalam kalimat indah dalam nafas tajwid yang merupakan rambu-rambu dalam mengelola dan memelihara bacaannya dari kemungkinan terjadinya kesalahan atau perubahan makna sari setiap kata yang dibaca dari kalimat suci itu yakni Al-qur’an.

Mereka tidak peduli seberapa sibuk dan penuh tanggungjawab mereka sebagai ibu dari anak-anaknya sebagi istri dari suaminya, mereka selalu menemukan waktu untuk terus belajar mengaji ada yang masih duduk di kelas Iqra, ada yang sudah berpindah dari kelas Iqra ke kelas Qur’an besar dengan usia rerata dari diatas 36 tahun bahkan ada yang sudah berusia diatas 60 tahun

Kegiatan literasi Al-Qur’an Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) ini meliputi berbagai aspek, mulai dari membaca, memahami tajwid dan makna yang terkandung didalamnya, menghafal, dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ibu-ibu Rempong Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) mereka senantiasa bekerja sama satu sama lain, saling memberi dukungan, dan saling mendorong untuk mencapai tujuan mereka dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an sebagai salah satu warisan terbaik dari Rasulullah Muhammad SAW yang apabila berpegang teguh padanya maka tidak akan tersesat dunia akhirat.