Oleh karena itu, Ikhlas membawa dimensi spiritual pada yang kita kerjakan, menjadikannya lebih dari sekedar rutinitas, melainkan sarana pengabdian penuh ketulusan. Dalam ikhlas, terdapat kekuatan yang menghubungkan kita sebagai individu dengan hakikat tauhid, memperkuat ikatan batin dengan sang pencipta langit dan bumi beserta isinya. Olehnya itu mesti setiap yang kita kerjakan sepuhnya bersandar pada Allah SWT. sebagaimana firman-Nya
“Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup, dan matiku hanya untuk Tuhan Semesta Alam.”~Al-An’am ayat 162
Pada ayat ini memberi pesan pada kita bahwa seluruh perbuatan kita, pengorbanan kita, dan hidup-mati kita hanyalah untuk Allah SWT. Demikian pula sabda Rasulullah SAW : “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu.” ~Hadits kata Ust Irwan.
Waktu di jam dinding sudah menunjukan pukul 22.52. Lalu ust Irwan pun mengakhiri materinya dengan mengutip penggalan dari surat Al-Kahfi ayat 110 yang artinya “…….Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” ~ Al Kahfi Ayat 110. Pungkas Ust Irwan.
Tidak terasa malam semakin larut, jarum jam terus berputar terlihat sudah pukul 23.12 malam, para peserta Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) DPD PKS Kota Makassar tampak tak tergoyahkan dalam mengikuti materi tentang yang bertemakan ikhlas. Dalam suasana yang hening dan gelap, cahaya kecerdasan spiritual terpancar dari wajah-wajah para peserta yang penuh antusias. Ustaz Irwan dengan penuh khusyuk membara menghidangkan menu ikhlas, Meski waktu telah menunjukkan larut malam, demikian pula para peserta semangatnya tak tergoyahkan sedikitpun oleh godaan ngantuk, godaan dingin yang mengguyur seantero tubuh para peserta makin menajamkan pemahaman akan nilai ikhlas terus menyala, menciptakan suasana yang sarat dengan kebersamaan dan ketekunan.
Sang moderator yang dipercayakan oleh panitia memandu acara tersebut yakni Sudirman Pance membuka gembok pintu forum tanya jawab dengan mengizinkan para peserta untuk secara bebas menyampaikan, para peserta pun dengan antusias mengajukan pertanyaan dan tanggapan yang memperkaya dinamika diskusi, menciptakan lingkungan yang mempromosikan pertukaran ide yang produktif dalam mengokohkan dan mensolidkan sesama anggota pelopor PKS Kota Makassar dalam kerja-kerja dakwah.
Dalam momen langka itu sebagai peserta terakhir yang diberi kesempatan oleh moderator untuk berbicara dalam forum tersebut, saya mencoba menyampaikan pandangan saya tentang apa yang saya pahami mengenai Ikhlas.