Oleh Rahman Rumaday
(Founder K-Apel)
Tol Ir. Sutami, 3 Oktober 2023
NusantaraInsight, Opini — Prof. Dr. Rer. Nat. IR. A.M. Imran Umar Guru Besar Departemen Teknik Geologi Universitas Hasanuddin (Unhas) saya mengenal guru besar jebolan Jerman ini lewat Pimpinan Redaksi media Online MakassarChannel.com yakni bapak M Rusdy Embas.
Prof. Imran. sapaan akrab guru besar unhas itu ia sering mampir di Kafe Baca Jl. Adhyaksa Nomor. 2 Makassar tempat dimana saya biasa nongkrong di sana, kalau bukan dari kampus teknik unhas Gowa atau biasa dari pasar burung daerah Toddopuli cari makanan burung (Prof. Imran hobi pelihara burung).
Ketika Prof. Imran. ke Kafe Baca ia selalu duduk di meja dekat pintu masuk kafe baca mungkin biar mudah untuk keluar ketika ia ingin pulang. saya selalu memperhatikannya dari sudut ruang kafe baca dekat rak buku. Dan selalu bertanya dalam hati siapa sebenarnya orang itu? setiap datang selalu duduk disitu dan selalu juga di temani pak Rusdy Embas sang jurnalis bertagline “Menulis dengan hati”
Setiap kali datang rasa penasaran saya terhadap orang itu selalu mendorong saya untuk mencaritahu langsung sama Pak Rusdy Embas yang memang sudah akrab dengannya
Entah apa dan kenapa sehingga membuat saya begitu penasaran dan tertarik bagi saya untuk mengetahui tentang orang tersebut, hati kecil saya berdialog dengan pikiran saya bahwa orang itu berwibawa sekali sepertinya bukan orang biasa pasti punya kedudukan tertentu atau memegang jabatan tertentu di suatu instansi di Sulawesi Selatan.
Misteri tentang orang tersebut belum terpecahkan yang selalu mendatangkan rasa penasaran yang beradu antara pikiran dan hati saya. Apapun itu, satu hal yang pasti, rasa penasaran saya ini menjadi pendorong saya untuk mendekat dan mencari tahu langsung dari-nya.
Keinginan untuk mencaritahu langsung dari orang tersebut tertunda oleh rasa segan dan rasa hormat saya pada orang yang belum saya kenal juga orang tersebut nampak berwibawa pada pandangan mata kepala saya dan mata hati saya.
Misteri mengenai orang tersebut mulai saya temukan ketika pada hari selasa tanggal 5 Agustus 2023 saya bersama pak Rusdy Embas memindahkan ruang diskusi kami dari meja bundar dekat rak buku, meja yang biasa kami tempati duduk bertiga sama pak Arwan D Awing Pemimpin redaksi BugisPos.com untuk diskusi tentang dunia kewartawanan, dunia pemberdayaan, dunia tulis menulis kami pindah ke ruang meeting ruang tertutup yang tidak semua orang bisa masuk.
Dari ruang itu, rasa penasaran saya begitu mendalam. Saya terpikat oleh sosok misterius yang selalu menggelitik imajinasi saya. Namun, jawaban atas segala tanya itu akhirnya saya temukan dari Pak Rusdy Embas teman diskusi juga sekaligus guru saya.