Serangan Udara Israel Kembali Hantam Permukiman Gaza,

NusantaraInsight, Gaza — Serangan udara Israel kembali menghantam blok-blok permukiman di Gaza Selatan. Dilaporkan oleh Badan Pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) serangan itu menewaskan sedikitnya 47 orang pada Sabtu (18/11/2023).

UNRWA juga mengatakan sejumlah orang lainnya tewas dan terluka di sebuah sekolah di utara yang menjadi tempat penampungan pengungsi.

Pertumpahan darah terbaru ini terjadi setelah Israel kembali memperingatkan warga sipil untuk pindah demi bersiap-siap menghadapi serangan terhadap Hamas di wilayah selatan Gaza, setelah menaklukkan wilayah utara.

“Menerima gambar dan rekaman mengerikan dari sejumlah orang yang terbunuh dan terluka di sekolah UNRWA yang menaungi ribuan pengungsi di bagian utara Jalur Gaza,” ujar Komisioner Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, dalam akun media sosialnya, seperti dilansir dari Reuters.

“Serangan-serangan ini tidak boleh menjadi hal yang biasa, harus dihentikan. Gencatan senjata kemanusiaan tidak bisa menunggu lebih lama lagi,” tambahnya.

Militer Israel tidak segera memberikan komentar. Seorang juru bicara otoritas Hamas Gaza mengatakan 200 orang telah terbunuh atau terluka.

BACA JUGA:  PBB Umumkan 1.7 Juta Warga Palestina Mengungsi dari Gaza

Para pejabat Palestina sebelumnya menuduh tentara Israel mengevakuasi secara paksa sebagian besar staf, pasien dan pengungsi dari Rumah Sakit Al Shifa di bagian utara, yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza, dan meninggalkan mereka dalam perjalanan berbahaya ke arah selatan dengan berjalan kaki.

Pasukan Israel membantah tuduhan tersebut. Mereka mengatakan bahwa evakuasi dilakukan secara sukarela. Mereka juga menyita rumah sakit Al Shifa dalam serangan mereka di Gaza utara awal pekan ini.

Israel mengklaim bahwa rumah sakit tersebut menyembunyikan pusat komando Hamas di bawah tanah.