Oleh : Ahmed Mansour
(Wartawan senior Al Jazeera)
NusantaraInsight, Kairo — Tanpa mukadimah, berikut ini rangkuman pengamatan saya terhadap pertempuran Taufan al-Aqsa sejak awal. Dalam makalah sebelumnya saya sudah sampaikan strategi Israel di Gaza, sekarang saya sampaikan strategi Hamas untuk menyempurnakan kemenangan atas Israel:
1- Kemenangan Hamas atas Israel pada 7 Oktober 2023 M telah diabadikan di dalam lembaran sejarah dan seluruh dunia telah mengakuinya, tidak ada seorang pun yang bisa menghapusnya. Hamas telah menang sejak hari pertama dan sekarang sedang menyempurnakan pertempuran yang diwajibkan atasnya.
2- Hamas tidak memasuki pertempuran kecuali setelah melaksanakan perintah Allah: “Persiapkanlah”. Hamas telah menyiapkan segenap personil dan persenjataannya bahkan telah mengupayakan sebab-sebab kemenangan. Hamas meyakini bahwa Allah tidak akan membiarkannya. Hamas sudah pernah menghadapi Israel pada perang tahun 2014 M selama 50 hari dan pada peperangan hari ini sudah menyiapkan diri untuk perang lebih lama.
3- Hamas mengimani bahwa ideologi pertempuran sangat mendasar dalam berbagai pertempuran militer. Sedangkan ideologi militernya dibangun di atas ajaran-ajaran Ilahi yang meyakini bahwa kemenangan hanya datang dari Allah. Berapa banyak kelompok sedikit bisa mengalahkan kelompok besar dengan ijin Allah. Allah sudah pernah memberinya kemenangan pada peperangan sebelumnya, 2009 – 2014, dimana Israel tidak mampu menguasai Gaza. Ini merupakan kemenangan.
Sedangkan ideologi pertempuran tentara Israel sangat rusak karena dibangun atas dasar perampasan, kezaliman dan pencurian, disamping mengandalkan kekuatan senjata yang ada di tangan dan tank-tank lapis baja yang menjadi tempat bersembunyi. Juga mengandalkan kekuatan Barat yang mendukungnya di belakang. Tentara Israel ingin hidup sedangkan pejuang Hamas mencari mati syahid.
4- Gerakan Hamas punya pusat-pusat kajian dan perangkat inteljen yang modern. Serangan 7 Oktober membuktikan hal ini. Hamas mengetahui bahwa Israel tengah mengalami perpecahan internal sejak lima tahun lalu dan bahwa peristiwa 7 Oktober akan mendorong kondisi tersebut menjadi berbagai konflik yang sudah mulai terjadi dan akan makin meningkat. Bisa jadi akan meledak di tengah berlangsungnya perang, terutama setelah berbagai demonstrasi yang meluas dan menuntut mundurnya Netanyahu dan proses pengadilannya.
Kehancuran (disintegrasi) riil dalam masyarakat Israel akan mulai muncul segera setelah dihentikannya perang yang Netanyahu tidak ingin menghentikannya, karena berhentinya perang berarti berakhirnya Netanyahu.
5- Hamas berperang di atas tanahnya dan membela agama, kemuliaan umat dan tempat-tempat suci kaum Muslimin. Sedangkan zionis berperang di atas tanah jajahan, padahal titik tolak peperangan sangat menentukan karakter tentara. Penjajah selalu kalah sekalipun memiliki senjata penghancur seperti Israel dan para penyokongnya. Tetapi pihak yang membela tanah air dan agamanya berperang hingga menang atau mati syahid.
6- Dalam perang ini penduduk Gaza mendukung perlawanan sepenuhnya dan semuanya berharap keridhaan Allah. Karena itu Allah melimpahkan rahmat, ketenangan dan keridhaan kepada mereka hingga membuat orang-orang non-Muslim di seluruh dunia mengagumi kesabaran, keridhaan dan keyakinan yang tercermin pada perlawanan di medan tempur, berbagai operasi dan militansinya di dalam naungan dukungan rakyat yang kuat, tegar dan solid. Sedangkan zionis menjalani hari-hari kehidupan mereka yang terburuk dalam sejarah Israel bahkan tengah menantikan dengan cemas kutukan dekade kedelapan yang akan segera terjadi.
7- Penduduk Gaza menyadari bahwa target Israel adalah memindahkan (tahjir) atau merelokasi mereka. Tetapi mereka memutuskan untuk siap mati di bawah reruntuhan atap rumah mereka secara mulia dan mati syahid ketimbang hidup terhina menantikan berbagai bantuan di tempat-tempat pengungsian dan kemah-kemah di luar tanah air mereka. Ini menjadi dukungan sangat kuat bagi perlawanan dan ketegaran dalam pertempuran, hingga membuat orang-orang Israel gila karena tidak mampu merelokasi mereka.
8- Perang ini membuat dunia -untuk pertama kalinya- bersimpati terhadap masalah Palestina dan penduduk Gaza. Sedangkan Israel kehilangan semua simpati bahkan dari Yahudi internasional non-zionis. Ini terlihat jelas dalam berbagai demonstrasi di berbagai belahan dunia terutama di Amerika dan Eropa. Ini tentu menjadi dukungan bagi perlawanan Hamas karena membela tanah air yang dirampas.
Palestina menjadi perhatian utama bagi setiap orang yang memegang HP di seluruh dunia.
9- Jatuhnya media Barat ke dalam kubangan busuk propaganda zionis menjadi dukungan sepenuhnya bagi Palestina dan Perlawanan. Dukungan ini dihadirkan Allah melalui para pembuat kontent di berbagai media sosial di seluruh dunia yang memiliki peran besar dalam menarik simpati internasional terhadap Palestina, membongkar berbagai kebohongan zionis, dan menghancurkan sistem media Barat yang berpihak kepada Israel. Mereka ini berperan besar dalam menarik simpati internasional terhadap penduduk Gaza dan Hamas tanpa biaya yang berarti. Sedangkan zionis mengeluarkan dana puluhan atau ratusan milyar untuk membiayai media mereka yang rusak dan jatuh ke dalam kubangan busuk berbagai kebohongan untuk selamanya.
Sebagaiman Palestina menjadi perhatian utama yang menyibukkan setiap orang yang membawa HP di seluruh dunia. Demikian pula citra Hamas yang mengagumkan menjadi inspirasi dan motivasi pembebasan bagi setiap orang yang hidup di bawah kezaliman dan penindasan.
10- Hamas hingga sekarang belum mengeluarkan semua senjata dan berbagai kejutannya. Hamas berjanji akan mengalahkan Netanyahu dan akan terbuktikan. Hamas mampu mengatur dengan sukses dan mengagumkan pertempuran secara militer, politik dan media. Jika Israel menggempur Gaza siang malam, dengan bom-bom besar buatan Amerika dan rudal-rudalnya yang menghancurkan sejak sebulan, bahkan lebih dari 100.000 tentara Israel bersiap siaga di perbatasannya dengan tank-tank lapis baja, tetapi selama lima hari mereka tidak mampu bergerak maju sekalipun hanya sejengkal. Lalu berapa lama waktu yang mereka perlukan hingga bisa masuk ke jantung kota Gaza yang memberikan perlawanan sengit dan berhasil menimpakan berbagai kerugian manusia dan materi di kalangan mereka?
11- Hamas bertaruh atau memotivasi bahwa kemenangan adalah kesabaran sesaat, karena Hamas tengah mencapai banyak keberhasilan di medan tempur. Perang adalah pertempuran berbagai kemauan dan dalam hal ini kesabaran orang-orang Israel mulai habis karena mengalami krisis internal sangat dalam. Netanyahu berkonflik dengan menteri-menterinya, rakyat menuntut pengunduran dirinya, menteri keuangannya mengungkapkan berbagai kerugian yang belum pernah terjadi, pasukan Israel merasa lelah karena berlarian di jalan-jalan Tepi Barat, tentaranya terbunuh di Gaza, rakyat Israel hidup di tempat-tempat pengungsian sejak sebulan, seluruh roda kehidupan terhenti, dan berbagai bangsa di dunia memprotes Israel di jalan-jalan. Penduduk dunia ini bukan hanya membenci Israel tetapi juga membenci Yahudi. Sementara itu masalah Palestina dan Hamas mendapatkan tanah baru di setiap hari. Demikian pula kedok-kedok kaum munafik Arab makin terbongkar jelas hari demi hari. Kali ini segala sesuatu benar-benar telah berubah.
Membaca dan merenungkan ayat-ayat al-Quran pada hari-hari ini bisa membantu kita merasakan spirit indah yang ada pada para pejuang, murabith dan orang yang teruji di jalan Allah dari kalangan penduduk Gaza.
Terakhir: Hamas telah mempelajari dengan baik tentang perang kota. Amerika dengan semua kekuatan yang dimilikinya memerlukan waktu 8 bulan lebih untuk menghadapi pertempuran Fallujah dan memerlukan waktu 9 bulan untuk menghadapi pertempuran Mosul. Sesungguhnya pertempuran masih terus berlangsung sedangkan pertolongan Allah sudah terlihat di cakrawala. Percayalah bahwa Allah tidak akan memberikan jalan bagi orang-orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman.
Profil Ahmed Mansour…..?