PJ Bupati Bantaeng Hadiri Launching Penggunaan Aplikasi Srikandi Lingkup Pemprov Sulsel

NusantaraInsight, Makassar — Penjabat (PJ) Bupati Bantaeng Dr Andi Abubakar, S.IP.,M.Si menghadiri Launching Penggunaan Aplikasi Srikandi Lingkup Pemprov Sulawesi Selatan, di Aula Tudang Sipulung Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Rabu (8/11/2023).

Launching penggunaan aplikasi Srikandi yang ditandai dengan penekanan sidik jari Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia Dra Desi Pratiwi, MM.

PJ Gubernur Sulsel juga berkesempatan memberikan cinderamata kepada Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan ANRI usai melakukan launching penggunaan aplikasi Srikandi.

Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan ANRI Desi Pratiwi dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas penerapan aplikasi Srikandi.

“Ini adalah salah satu rangkaian dari Sadar Tertib Arsip dalam pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa sistem informasi kearsipan terintegrasi sudah mulai dilakukan pada tahun 2009.

“Penerapan Srikandi ini juga berpengaruh kepada pengawasan kearsipan, berpengaruh juga kepada transparansi dan berpengaruh juga pada evaluasi Srikandi,” paparnya.

Desi Pratiwi juga menyampaikan bahwa sudah ada 572 kementerian lembaga yang menggunakan aplikasi Srikandi.

BACA JUGA:  Firli Bahuri Jadi Tersangka Kasus Pemerasan SYL

Sementara itu, Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kedatangan Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan ANRI.

Ia juga menjelaskan terkait Srikandi yang telah dijadikan sebagai aplikasi umum.

“Maknanya jika ada aplikasi umum, artinya tidak boleh lagi membuat aplikasi semacamnya,” terangnya.

Ia juga berharap agar Srikandi ini setelah resmi dan diterapkan secara bertahap, gradual dan tidak terlalu lama.

“Jika ini diterapkan, ini perlu ada maintenance, harus ada koneksi dengan Dinas Kominfo dan harus ada orang yang menangani ini,” ungkapnya

Dia juga menyinggung bahwa banyak artefak sejatinya milik kita tapi tidak diarsipkan akhirnya menjadi milik orang lain.

“Seperti arsip Lagaligo, ada juga Phinisi yang kurang diarsipkan dengan baik, padahal ini adalah kebudayaan Sulsel yang mendunia namun tidak diarsipkan,” ulasnya.

Bahtiar Baharuddin juga menyinggung bahwa Srikandi ini adalah bagian kecil dari Sistem Informasi Berbasis Elektronik (SPBE).

Ia juga berpesan bahwa membutuhkan orang-orang yang kompeten untuk Srikandi ini.

Senada dengan itu PJ Bupati Bantaeng Andi Abubakar yang hadir bersama ibu menyampaikan pentingnya penggunaan aplikasi Srikandi yang sudah menjadi aplikasi umum yang sifatnya wajib penggunaannya.

Iklan Amri Arsyid