Militansi Hamas Terukur dan Berdasarkan Kajian

Oleh: Muhammad Ahmad ar-Rasyid

NusantaraInsight, Opini — Militansi Hamas dilakukan dengan penuh kesadaran, terukur, berdasarkan kajian, sangat rasional, diperhitungkan dengan matang, terencana, dan berbasis peta jalan yang aman.

Tidak melakukan tindakan serampangan dan tidak pula mengIkuti kecenderungan. Keputusannya diambil secara bersama-sama (jama’i), jauh dari tirani kepemimpinan individual yang menafikan adanya kesetaraan dan teman-teman seperjalanan. Tidak seperti yang dilakukan PLO.

Perjuangan Hamas sangat terukur dan realistik sehingga lebih selamat. Sekalipun tidak sempurna, karena Allah menetapkan manusia pasti memiliki kekurangan.

Karena itu Hamas menjadi teladan dalam jihad sehingga jihad masuk dalam perhitungan para pemimpin Islam. Semua tuduhan yang menuduh Hamas melakukan jihad secara ngawur pun runtuh dan terpatahkan.

Bahkan jihad Hamas terbebas dari unsur petualangan, serampangan dan militansi yang tidak terukur. Ada perbedaan besar antara apa yang dilakukan Hamas dan apa yang dilakukan oleh kaum awam, ISIS, FIS, sebagian orang Afghan dan Chehnya.

Jihad Hamas berasal dari adanya dakwah tarbawiyah yang membentuk karakter, pemikiran yang mendalam, dan dipandu oleh berbagai ijtihad tentang berbagai maslahat (مصالح) dan tujuan (مقاصد) yang dilakukan secara profesional oleh para ulama syariah dan para dai yang selalu mengawasi perfomansi Hamas secara umum dan jihad secara khusus.

BACA JUGA:  Magnet Baru Wisata Malino Bernama Siera Sky View

Dengan demikian pemikiran jihad diterima kembali oleh semua bagian dakwah di kawasan tanpa ragu dan khawatir. Karena pandangan para pemimpin jihad yang rasional dan terbebas dari kekeruhan sehingga bisa eksis secara nyata, mewujudkan berbagai kemenangan, dan mendapat penghormatan dan sambutan luas. Tidak ada kata mundur dan menyerah.

Karena itu Hamas berhasil memasarkan berbagai kesepakatan jihad yang terukur sehingga orang-orang yang kalah mental tidak muncul. Bukan kesepakatan yang dilakukan para pengkhianat yang berdamai dengan Yahudi untuk kepentingan pribadi dan menjual issu Palestina dengan harga murah demi mendapatkan apa yang dijanjikan Yahudi.

Sedangkan di kalangan Muslim dan Mukmin, mayoritas mereka menerima dalil-dalil Hamas dan logikanya bahkan para ahli fikih sepakat untuk memperbarui fatwa tentang wajibnya jihad dan mengubah tren jihad menjadi ‘urf (tradisi) Islami yang kuat.

2 Nopember 2023

Penerjemah: Aunur Rofiq Saleh Tamhid

Sekilas Tentang Penulis

Sheikh Muhammad Ahmad ar-Rasyid (8 July 1938 – ) ialah Seorang Dai, dalam masa yang sama seorang Murabbi agung.

Apabila membaca tulisan-tulisannya, tersentuh hati-hati yang lalai, jiwa-jiwa yang kosong dan pemikiran-pemikiran yang sungsang.