NusantaraInsight, Tel Aviv — Kelompok Hamas pada Kamis (12/10/2023) menembakkan rentatan roket ke Tel Aviv sebagai balasan. Serangan ini buntut serangan Zionis Israel yang menyerang dua kamp pengungsi di Jalur Gaza.
“Brigade Ezzedine Al Qassam menembakkan roket ke Tel Aviv sebagai respons terhadap (serangan Israel) yang menargetkan warga sipil di kamp Al Shati dan Jabalia,” kata Hamas, dikutip dari kantor berita AFP.
Koresponden AFP melihat puluhan serangan udara selama 30 menit pada Kamis pagi ke arah kamp Al Shati dan di utara Jalur Gaza.
Pasukan pendudukan (Israel) melakukan pembantaian pagi ini di kamp Al Shati dan kamp Jabalia, menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka,” kata Iyad Al Buzum, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, kepada AFP.
Wartawan AFP melihat enam bangunan hancur di kamp Al Shati.
Israel terus menggempur Gaza dengan serangan udara, menewaskan puluhan orang, termasuk sembilan anak-anak di kota Khan Younis.
Selain itu, situasi di sana juga semakin pelik. Para pejabat di Gaza mengatakan daerah kantong tersebut menghadapi bencana kemanusiaan dengan satu-satunya pembangkit listrik di wilayah tersebut dimatikan karena kekurangan bahan bakar.
Sementara itu, dilansir dari Al Jazeera, PM Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk menghancurkan Hamas, menyusul serangan mendadak kelompok bersenjata tersebut.
Dia juga mengumumkan pemerintahan persatuan darurat dengan pemimpin oposisi Benny Gantz.
Korban tewas di Gaza sejauh ini mencapai lebih dari 1.200 orang, sementara jumlah orang yang terbunuh di Israel mencapai 1.300 orang.
Militer Israel mengaku “sedang menunggu untuk melihat apa yang diputuskan oleh para politisi,” terkait rencana serangan darat ke Jalur Gaza, kata juru bicaranya, Richard Hecht, Kamis (12/10), “Kami menyiapkan manuver darat jika nanti diputuskan.”
Lebih lanjut, militer juga “sedang menyusun langkah berikutnya,” imbuhnya, setelah sebelumnya memobilisasi sekitar 300.000 tentara cadangan untuk berperang melawan Hamas.
Otoritas di Gaza mengatakan, serangan udara Israel telah menewaskan sekitar 1.300 orang dan melukai 5.000 lainnya, sebagian perempuan dan anak-anak.
Namun menurut Hecht, serangan Israel diarahkan terhadap pasukan elit Hamas “al-Nukhbah,” yang menggalang aksi teror, Sabtu (7/10) silam.
Dia mengklaim, anggota kelompok teroris Hamas saat ini masih berusaha menyusup ke Israel melalui laut.
Dalam serangan tersebut, Hamas membunuh 1.200 penduduk Israel yang kebanyakan merupakan warga sipil. Termasuk ke dalam sasaran teror adalah pemukiman penduduk dan sebuah festival musik elektronik.
Hamas dilaporkan masih menyandera sekitar 150 warga sipil Israel yang saat ini dikabarkan ditawan di Jalur Gaza.
Inisiatif negosiasi…..