Keluarga Virendy Ajukan Laporan Tertulis ke Kabid Propam Polda Sulsel

NusantaraInsight, Makassar — Keluarga almarhum Virendy Wehantouw bersama tim kuasa hukumnya kembali meneruskan perjuangannya untuk memperoleh keadilan dengan mengajukan surat pengaduan atau laporan tertulis yang ditujukan kepada Kabid Propam Polda Sulsel, AKBP Zulham Efendy Lubis, SIK.

Surat pengaduan tertanggal 2 Agustus 2023 yang ditandatangani oleh ayah kandung almarhum Virendy yakni James Wehantouw dan kuasa hukum Yodi Kristianto, SH, MH ini resmi dimasukkan ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Sulsel, Jumat (04/08/2023) siang. Laporan tertulis beserta lampirannya ini diajukan untuk menindaklanjuti petunjuk petugas Bidpropam ketika menerima pengaduan secara lisan saat keluarga almarhum Virendy bertandang ke Bidpropam Polda Sulsel pekan lalu.

Dihubungi media ini Sabtu (05/08/2023), kuasa hukum Yodi Kristianto, SH, MH menerangkan, dalam surat ke Kabid Propam Polda Sulsel itu pihak keluarga almarhum Virendy mengadukan perihal pelanggaran prosedur penanganan perkara atau penanganan perkara tidak profesional yang diduga dilakukan oknum penyidik Satreskrim Polres Maros dan Bagian Wassidik Polda Sulsel.

Isi surat selengkapnya sebagaimana terurai dibawah ini :

BACA JUGA:  Kapolres Sinjai : FR Jika Membaca Berita ini, Agar Menyerahkan Diri

Perihal : Pelanggaran Prosedur Penanganan Perkara/Penanganan Perkara Tidak Profesional

Kepada Yang Terhormat :
Bapak Kabid Propam Polda Sulsel, AKBP Zulham Efendy Lubis, SIK

Dengan hormat,

Bersama ini kami mohon dengan sangat perhatian dan bantuan Bapak Kabid Propam Polda Sulsel terhadap kasus kematian anak kami, Virendy Marjefy Wehantouw (19) mahasiswa jurusan Arsitektur pada Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT Unhas) yang meninggal dunia secara tragis dan penuh misteri saat mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) dan Orientasi Medan (Ormed) XXVII UKM Mapala 09 FT Unhas (9-16 Januari 2023).

Seperti diketahui, peritiwa kematian Virendy ini menjadi viral dan menjadi perhatian publik di tanah air. Setiap hari semua media televisi nasional dan televisi lokal di berbagai daerah di Indonesia menayangkan berita peristiwa meninggalnya Virendy. Juga puluhan bahkan ratusan media (cetak dan online) nasional maupun lokal daerah ramai memberitakan kasus tersebut karena menarik perhatian masyarakat luas yang terus mengikuti perkembangan kasus ini.

Namun bagi keluarga besar korban, kronologi dan penyebab kematian Virendy yang sesungguhnya hingga kini belum juga dapat terungkap secara jelas dan transparan. Waktu dan tempat kejadian peristiwa (TKP) yang sebenarnya, pun diduga keras penuh rekayasa yang dilakukan pengurus UKM Mapala 09 FT Unhas bersama Panitia Diksar & Ormed XXVII dan berkonspirasi dengan oknum-oknum Satreskrim Polres Maros dan juga pihak Dekanat FT Unhas serta Rektorat Unhas.

Iklan Amri Arsyid