NusantaraInsight, Makassar — Public Relation (PR) membutuhkan keterampilan jurnalistik pembuatan berita agar mampu membentuk opini publik yang favorable (baik) bagi institusi dan kegiatannya.
Selain itu, PR (Humas) juga menjadi mediator (jembatan) bagi terjalinnya komunikasi internal dan eksternal dalam kemitraan, termasuk dengan pers, kata Direktur Lembaga Pelatihan Jurnalistik dan Kehumasan Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC), Fredrich Kuen, S.Sos, M.Si, ketika berbicara sebagai Trainer pada pelatihan Jurnalistik untuk PR Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Wilayah IX Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Maluku (Sulselbartamal), di Hotel Teras, Makassar, Rabu (30/8/2023).
Pelatihan menampilkan tiga Master Trainer P2MTC yang berpengalaman sebagai wartawan senior, video jurnalis serta PR Akademisi/Praktisi, yaitu Fredrich yang juga Asesor Pers dengan materi latih, teknik menulis berita Press Claar.
Interview beretika serta Editing taktis hingga Rewrite oleh Fyan Andinasari, S.IP, M.Ikom yang juga Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi di salah satu Perguruan Tinggi wasta dengan materi latih pentingnya ilmu jurnalistik bagi PR, serta Video Journalist Mitha Mayestika, S.IP, M.Ikom yang juga dosen di PTS dan PTN dengan materi latih Fotografinews dan videografinews serta diikuti puluhan PR dalam satu kelas besar (Big Class).
Menurut Fredrich, BPJS Kesehatan sudah melangkah jauh dalam pemberian pelayanan informasi bagi masyarakat melalui adaptasi cepat era digital melalui ketersediaan online news (Jamkesnews) disertai Petunjuk Teknis (Juknis) atau semacam Style Book yang memandu PR yang ditugaskan menulis berita sesuai panduan dan menjadi style (ciri penulisan) jurnalistik bagi PR dan bidang komunikasi di BPJS Kesehatan.
Juknis tersebut sudah memandu jumlah kata maksimal pada judul berita, pada teras berita hingga jumlah kata pada keseluruhan berita, penempatan nama kota pada date line, penempatan nama onlinenews, font, ukuran, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tanda baca yang tepat, sistem kutipan, pola penulisan inverted pyramid (piramida terbalik) serta menjadi KPI (Key Personal Indikator) bagi PR dalam produksi berita.
Artinya sistem layanan paripurna, baik fisik, administrasi hingga informasi terus berusaha dilakukan BPJS Kesehatan Wil IX, sehingga masyarakat, baik yang tersentuh langsung, maupun masyarakat umum mengetahui berbagai upaya maksimal yang terus dilakukan BPJS untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.