NusantaraInsight, Jeneponto — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin menunjukkan kepeduliannya terhadap sektor pertanian dengan terlibat langsung dalam proses penanaman padi bersama petani di Desa Turatea Timur, Kabupaten Jeneponto.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN-T belajar secara langsung dalam menanam padi di salah satu sawah yang membentang luas milik warga Desa Turatea Timur.
Mahasiswa KKN 113 ini sangat menikmati proses penanaman padi mulai dari membajak sawah sampai proses penanaman. Mahasiswa tidak datang untuk mengajari tetapi mahasiswalah yang banyak belajar di petani karena yakin banyak kearifan lokal yang tidak ditemukan di bangku kuliah apalagi bukan berasal dari mahasiswa pertanian. Ujar Ikram Koordinator Desa Turatea Timur.
Mahasiswa jurusan sistem informatika ini menuturkan bahwa ternyata menjadi petani tidak segampang ketika kita sudah di depan hidangan makanan karena prosesnya sangat panjang untuk bisa menjadi nasi dari biji padi, disemai menunggu 21 hari, di cabut kemudian ditanam dan menunggu 3 bulan untuk bisa dipanen menjadi gabah.
Asti mahasiswa jurusan agroteknologi pertanian menambahkan bahwa selain menunggu 3 bulan menjadi padi yang dipanen tentu membutuhkan perawatan yang intensif dari pemupukan sampai pengendalian hama yang harus diantisipasi.
Selanjutnya Nurhikmah Safitri jurusan agribisnis Pertanian juga menyampaikan bahwa setelah menjadi gabah tidak langsung bisa di konsumsi tetapi petani perlu proses untuk menghasilkan uang. Apakah petani langsung menjual dalm bentuk gabah atau menjual dalam bentuk beras yang tentunya membutuhkan proses lagi yaitu pengeringan beberaha hari kemudian di pabrik menjadi beras.
Ilham Syarif, S.Pt., M.Si sebagai Dosen pembimbiing kegiatan (DPK) menyatakan bahwa memang sebelum mahasiswa KKN Gel 112 sebelum berangkat sudah diberikan pembekalan umum dan khusus sehingga mahasiswa sudah mampu mengidentifikasi potensi, masalah, kebutuhan dan solusi yang akan mereka dapatkan di lapangan.
Dosen Peternakan ini juga menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam menanam padi masyarakat merupakan salah satu metode pendekatan, sosialisasi dan tentunya memiliki rasa simpati dan empati di masyarakat.
Ilham mengutik kata-kata mutiara yang sering di tampilkan saat pembekalan umum dari salah satu mantan Rektor pada masanya Prof. Dr. Basri Hasanuddin, M.A mengatakan, “Pergilah ke Desa dan belajarlah dari mereka. Banyak kearifan masyarakat yang tidak ditemukan di kampus”.
Proses penanaman padi ini juga melibatkan mahasiswa lain diantaranya Alyah Ramadhani (FEB), Jhonson Liu (F. Mipa), Mesy (Teknik Pertambangan), Arjuna (Teknik Elktro) dan Nurhayati (F. Kehutaan) mereka mengatakan bahwa walaupun kami bukan mahasiswa pertanian tetapi kami juga makan nasi jadi minimal kami tahu proses penanamannya.