Panitia Bimtek Pendidikan Inklusif Disdikbud Maros Kunjungi Komunitas Anak Pelangi (K-apel) di Makassar

NusantaraInsight, Makassar– Panitia Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendidikan Inklusif pada Satuan Pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Maros melakukan kunjungan silaturahmi dan koordinasi ke Komunitas Seni Makassar yang tergabung dalam Komunitas Anak Pelangi (K-apel) dan Kampus Lorong K-apel, Senin (19/5/2025).

Rombongan panitia dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Ketenagaan Disdikbud Maros, Andi Darmansah, SP., M.Si., bersama Kepala Seksi Tenaga Pendidik SMP, Fauziah Takdir, S.Sos., M.Si., serta beberapa anggota tim: Nur Laeli, S.Sos, Normi, S.Pd.I, Fadel Habib, Chaeril Anwar, S.Sos, dan Iskandar, A.Md.

Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Rahman Rumaday, S.I.Pem Founder Komunitas Anak Pelangi (K-apel) dan Kampus Lorong K-apel, dan Dewan Pakar K-apel Muh Rusdy Embas, SE di Kafe Bcaa, Jalan Adhyaksa Nomor 2, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam keterangannya kepada media ini, Andi Darmansah, SP., M.Si., menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menjalin koordinasi dalam rangka pelaksanaan Bimtek Pendidikan Inklusif khususnya bagi satuan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Maros.

BACA JUGA:  Ketua JOIN Sulsel Dr. Arry Abdi Syalman, S.Ikom, M.H.,CPCE, CPM: Dunia Maya Kita Perlu “Dipagari”

“Kami ingin memastikan bahwa pengajar di sekolah-sekolah inklusif memahami dengan baik bagaimana menangani dan mendidik anak-anak berkebutuhan khusus tanpa membeda-bedakan mereka dengan siswa lainnya,” ujar Andi Darmansah.

Lebih lanjut, Andi Darmansah menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kapasitas dan kepekaan tenaga pendidik terhadap pentingnya pendidikan yang ramah, setara, dan adil bagi semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Sementara itu, Fauziah Takdir, S.Sos., M.Si., Kepala Seksi Tenaga Pendidik SMP menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem pendidikan inklusif. “Kami melihat Komunitas Anak Pelangi dan Kampus Lorong K-apel sebagai ruang belajar yang inspiratif. Kegiatan mereka memberikan contoh nyata bagaimana pendidikan bisa hadir dalam bentuk yang lebih humanis, kreatif, dan menyentuh hati,” ucapnya.

Ia berharap melalui kunjungan ini, para pemangku kepentingan di sektor pendidikan dapat membuka diri terhadap pendekatan non formal yang berpihak pada anak, khususnya anak-anak dengan kebutuhan khusus, semoga kolaborasi seperti ini diharapkan dapat membuka jalan bagi pendekatan pendidikan yang lebih inklusif dan manusiawi di masa depan. Pungkas Fauziah Takdir