NusantaraInsight. Makassar — Tiga Taman Pendidikan Alquran (TPA) melaksanakan wisuda di Yayasan Pendidikan Al Hidayah Jalan Abdul Kadir Makassar, Minggu (25/6/2023).
Adapun tiga TPA yang melakukan wisuda di antaranya, TPA Babussalam Angkatan XVII dari Kelurahan Maccini Sombala Kecamatan Tamalate Makassar, TPA Muhammad dari Taeng Gowa dan TPA Nurul Huda dari Kelurahan Sambung Jawa Kecamatan Mamajang Makassar.
Dengan motto “Mari Ciptakan Generasi Qurani Menyongsong Masa Depan Gemilang Tanpa Ada Kekerasan pada Anak” wisuda santri lintas TPA dan lintas daerah ini menampilkan berbagai pagelaran seperti pagelaran pencak silat dari Perguruan Tapak Suci Putra Muhammadiyah Al Hidayah, pagelaran tari-tarian, pembacaan Alquran dan terjemahan serta hafalan hadist nabi.
Tak lupa penampilan tarian dari para guru TPA dan pembacaan puisi dari pengurus shelter warga Maccini Sombala yang dihantarkan oleh Sadriana Rahmat Tumengkol.
Kepala TPA Babussalam Rahmat Tumengkol dalam sambutannya menyampaikan bahwa wisuda santri tiga TPA ini merupakan tanda penguatan dari para lulusan dan juga santri yang akan lanjut ke jenjang Alquran.
“Dulu kita itu mengaji tidak seperti sekarang, dulu kita mengaji paha ta biru-biru karena guru kita dulu kalau mengajar membawa kayu panjang, jika ada yang salah langsung dipukul. Saat ini jika kita tegur dengan menarik telinga anak santri, tunggu mi datang bapaknya atau mamanya marah-marah,” ucapnya lugas yang diiyakan oleh para orang tua santri.
“Kadang iuran untuk TPA dikeluhkan padahal dulu kita mengaji juga membayar. Siapa bilang tidak bayar ?” tanyanya.
“Dulu, jika kita mau mengaji, kita angkat air dulu, isi bak sampai penuh. Setelah mengaji juga demikian karena airnya telah dipakai mandi, sehingga kosong dan kita isi lagi hingga penuh. Bukan itu saja, setiap bulan kita juga bawa beras untuk diberikan kepada guru kita. Jadi jika ada yang katakan tidak bayar, saya kira hal itu keliru,” tegas Rahmat.
Sementara itu Lurah Maccini Sombala Saddam Musma mengungkapkan bahwa pembinaan di TPA bukan hanya mengajarkan baca tulis Al-Qur’an tapi juga mengajarkan adab dan adat kepada para santri.
“Melalui TPA ini kami berharap agar para santri dapat menjadi santriwati dan santriawan yang qurani dengan menjunjung tinggi adab dan adat istiadat,” tegasnya.
Ada yang menarik, setelah santri dari TPA Muhammad atas nama Muh. Ridwan membawakan materi ceramah yang menarik.
Dia menyinggung terkait pentingnya menjadi hafiz alquran yang akan menjadi cahaya di akhirat kelak.
Acara wisuda santri ini juga dihadiri oleh Arda Idris, SE perwakilan wisudawan, para orang tua santri dan juga dari shelter warga Maccini Sombala.