Surat Terbuka untuk Calon Wali Kota Makassar: Antara Harapan dan Kenyataan, Menuju Masa Depan Kota yang Gemilang

NusantaraInsight, Makassar — Sebagai seorang yang lahir dan tumbuh dengan kearifan kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang kini bermukim di Tangerang Selatan, namun hati saya tetap tertaut pada Makassar kota kebanggaan.

Kota Anging Mammiri, memang telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan yang menginspirasi, namun harapan masyarakat terus tumbuh bersama tantangan yang dihadapi. Saya ingin membayangkan Makassar tidak hanya maju dan bersih, tetapi juga menyentuh level internasional, menjadi kebanggaan Nusantara.

Izinkan saya menyampaikan beberapa harapan besar dari warga kota. Mungkin ini bisa menjadi pertimbangan dan inspirasi bagi calon pemimpin yang datang, sebagai pijakan dalam membawa Makassar ke masa depan yang gemilang.

1. Birokrasi Efisien dan Responsif
Masyarakat mendambakan birokrasi yang cepat, ramah, dan tidak berbelit-belit. Bayangkan, sebuah pelayanan publik yang setara dengan bank-bank terbaik, di mana setiap kebutuhan warga bisa diselesaikan dengan mudah dan tanpa hambatan. Data dari Bank Dunia mencatat bahwa birokrasi yang baik bisa mendorong ekonomi kota hingga 2% lebih cepat. Maka, dengan percepatan ini, Makassar bisa melangkah lebih maju dan menjadi kota yang ramah untuk berinvestasi.

BACA JUGA:  Visi Misi Penghijauan Tapi Kok Merusak Penghijauan

2. Manajemen Kota dan SDM yang Kompeten
Kota yang hebat harus dikelola oleh SDM yang tangguh, kompeten, dan berdedikasi. Kota ini membutuhkan sistem manajemen yang solid, seperti kapal yang dilayari oleh nahkoda yang paham medan. Laporan dari OECD menyebutkan bahwa tenaga kerja berkualitas mampu meningkatkan pelayanan hingga 25%. Makassar membutuhkan program pengembangan kompetensi secara berkelanjutan, sehingga setiap SDM mampu menghadirkan pelayanan publik yang ramah dan berintegritas.

3. Revitalisasi Fort Rotterdam sebagai Ikon Wisata dan Pusat Budaya
Fort Rotterdam memiliki sejarah panjang sebagai saksi kejayaan Sulawesi Selatan. Dengan sedikit sentuhan modern namun tetap menjaga nilai sejarah, Fort Rotterdam bisa menjadi pusat budaya yang mengundang wisatawan. Penelitian menunjukkan bahwa tempat bersejarah yang dikelola dengan baik dapat menarik hingga 40% lebih banyak pengunjung. Dengan coffee shop, perpustakaan, hingga ruang publik terbuka, Fort Rotterdam bisa menjadi ikon yang hidup, tempat orang datang untuk belajar, menikmati seni, dan mencintai sejarah.

4. Gedung Kesenian Ikonik untuk Kreativitas Anak Negeri
Kota ini butuh gedung kesenian yang ikonik, yang mampu menjadi tempat seniman lokal berkarya dan menginspirasi generasi muda. Menurut UNESCO, kota yang mendukung seni dan budaya bisa meningkatkan pariwisata hingga 20%. Gedung ini akan menjadi panggung, tempat di mana karya seniman lokal Makassar dapat bersinar, sekaligus menjadi ruang edukasi bagi masyarakat untuk mencintai seni dan budaya.