Sosialisasi Bahaya Minuman Berpemanis dalam Kemasan di SDN 277 Pangi-Pangi: Mengedukasi Anak Sejak Dini untuk Gaya Hidup Sehat

PENULIS: RAHMAYANI (Mahasiswi Jurusan Jurnalistik UIN Alauddin Makassar)

NusantaraInsight, Bulukumba — Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) melaksanakan kegiatan sosialisasi penyuluhan tentang bahaya minuman berpemanis dalam kemasan di SDN 277 Pangi-Pangi, Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Senin (26/8/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengedukasi anak-anak usia dini mengenai pentingnya menjaga pola makan sehat dan menghindari konsumsi berlebih dari produk minuman yang mengandung gula tinggi.

Kegiatan yang berlangsung pada pagi hari ini dihadiri oleh seluruh siswa SDN 277 Pangi-Pangi kelas 5 dan kelas 6. Sosialisasi ini dibuka dengan sambutan oleh Nur Sasmita dari Jurusan Kesehatan Masyarakat selaku mahasiswi yang menjelaskan tujuan dari kegiatan ini serta pentingnya pemahaman tentang bahaya minuman berpemanis, yang semakin marak dikonsumsi oleh anak-anak. Ia menyampaikan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman berpemanis dapat membawa dampak negatif pada kesehatan dalam jangka panjang, termasuk risiko penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes.

Pemaparan Materi dan Aktivitas Edukatif

Dalam sosialisasi ini, Nur Sasmita membawakan materi yang disajikan secara interaktif dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh anak-anak. Mereka memulai dengan menjelaskan jenis-jenis minuman berpemanis dalam kemasan yang sering dijumpai di pasaran, seperti teh dalam kemasan, jus dengan tambahan gula, serta minuman berenergi. Dijelaskan pula kandungan gula dalam produk-produk tersebut dan bagaimana konsumsi gula berlebih dapat mempengaruhi tubuh, termasuk menyebabkan penumpukan lemak, meningkatkan risiko kerusakan gigi, dan mengganggu keseimbangan metabolisme.

Untuk lebih memudahkan pemahaman, para mahasiswa juga menggunakan berbagai alat peraga seperti flayer dan slide presentasi, yang menampilkan dampak negatif dari minuman berpemanis. Salah satu bagian yang paling menarik perhatian para siswa adalah demonstrasi sederhana mengenai jumlah gula yang terkandung dalam satu botol minuman kemasan populer. Pemateri menunjukkan berapa banyak gula yang ada dalam minuman tersebut.

Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga diisi dengan sesi tanya jawab, di mana para siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum mereka pahami. Para siswa terlihat sangat antusias dalam sesi ini, menunjukkan ketertarikan mereka untuk belajar lebih banyak tentang gaya hidup sehat. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa pun beragam, mulai dari apakah semua minuman berpemanis berbahaya hingga bagaimana cara mengetahui minuman mana yang sehat untuk dikonsumsi.

Iklan Amri Arsyid
BACA JUGA:  Presiden yang Gemar Membaca