Seandainya Lakkang Jadi Laboratorium Wisata Berkelanjutan (2)

Lakkang
Rusdin Tompo di atas Pincara

“Saya punya di dapur, tapi tidak enak mi kalau dimakan. Dingin mi. Saya kasi liatkan meki saja di,” kata Daeng Harnia, sambil buru-buru melangkahkan kakinya masuk ke rumahnya.

Istri saya yang hobi memasak, begitu antusias, setelah tuan rumah memperlihatkan pallu unti-unti sebagai contohnya. Ikannya agak kecil, kata Daeng Harnia, sehingga tidak terlalu bagus kalau disuguhkan buat tamu. Istri saya mengucapkan terima kasih kepada Daeng Harnia, lalu menatap saya sambil menganggukkan kepala. Seolah berkata enteng, boleh dicoba nanti. Hmmm….

Saya juga bercerita, kalau pada bulan Juli 2015, saya kembali ke Lakkang untuk kegiatan Sekolah Media Literasi (Smile) bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD) di sini. Waktu itu, saya diajak teman-teman dari Yayasan Ruang Antara dan Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik) Unhas. Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Melek Media. Saya diundang sebagai pemerhati media dan mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan. Saya menjadi narasumber bersama Tenri A. Palallo, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Kota Makassar, dan Evi Aprialty, Kepala Badan Arsip, Perustakaan, dan Pengolahan Data Kota Makassar.

BACA JUGA:  Alam Sekadar Alat Pemuas Hasrat

“Lama sekali mi itu, sepuluh tahun yang lalu. Banyak mi yang berubah,” ujar Daeng Harnia.

Dia lalu mengungkapkan berbagai perubahan yang terjadi. Dahulu, belum ada jalan paving block, yang tadi kami lalui. Rumah-rumah panggung (balla rate) warga, juga sudah berganti menjadi rumah batu. Sekarang, lanjutnya, dia tidak lagi harus setiap hari ke Pasar Panampu untuk berbelanja. Hanya sekali atau dua kali dalam seminggu dia keluar Pulau Lakkang. Berkat kemajuann teknologi komunikasi, semuanya serba praktis. Cukup dengan menelepon atau memesan melalui aplikasi, barang yang dibutuhkan segera diantarkan.

“Sekarang sudah banyak sales, tinggal pesan saja. Apalagi bisa menelepon, pesan online. Nanti barangnya dititip di warung dekat dermaga, lalu kami ke sana mengambilnya,” terang Daeng Harnia bersemangat.

Dia juga menyampaikan kalau beberapa warga Lakkang telah sukses menapaki karier di luar sebagai pejabat publik. Rudianto Lallo, yang kini naik pangkat menjadi anggota DPR RI, periode 2024-2029, sebelumnya selama 10 tahun (2014-2019 & 2019-2024), merupakan anggota DPRD Kota Makassar. Malah di periode keduanya, politisi Partai NasDem itu menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Makassar. Saudaranya yang lain, H. Ruslan Lallo, dalam pemilu legislatif 2024, berhasil terpilih menjadi anggota DPRD Kota Makassar untuk lima tahun mendatang. Sementara Ramli Lallo, yang berlatar belakang guru, sejak Januari 2024, mengemban amanah sebagai Camat Tallo—wilayah di mana Lakkang berada.