M.Dahlan Abubakar (Wartawan Senior)
NusantaraInsight, Makassar — Wartawan adalah seorang intelektual yang memiliki keterampilan khusus menulis. Karena tugasnya melaporkan dan menyampaikan informasi, dia tidak ubahnya sebagai sosok yang selalu merekam dan menjadi video kehidupan. Wartawan adalah saksi kehidupan manusia dan menuliskannya melalui media. Tidak ada sosok seperti wartawan yang memosisikan diri sebagai seorang pelapor sebuah peristiwa.
Oleh sebab itu, wartawan selalu menempatkan diri sebagai penulis sejarah. Kisah mengenai kehidupan ini pada masanya.
Kehidupan wartawan pada masa lalu sarat dengan pengalaman yang berlawanan dengan idealisme kewartawanannya. Mereka berhadapan dengan realitas sosial yang berlawanan dengan nuraninya.
Di tengah masyarakat yang terbelenggu selalu lahir manusia-manusia kreatif. Di tengah manusia secara fisik terpenjara, tetapi batinnya menikmati kemerdekaan untuk berekspresi.
Pramudya Ananta Toer boleh saja dikerengkeng puluhan tahun lamanya di Pulau Buru, tetapi karya-karya besarnya meluncur merdeka ke alam bebas.
Yang dibanggakan oleh para jurnalis masa lalu adalah kisah-kisah mereka. Cerita perjuangan melawan ketidakadilan dan ketidakberdayaan di tengah pemerintahan yang otoriter. Kalau hati dan semangat mereka boleh lelah, mungkin saja mereka tidak akan pernah membuat sesuatu.
Setidak-tidaknya menjadi ’pencerita’ masa lalu kepada generasi berikutnya agar mereka tidak kehilangan dan paham serta melek sejarah.
Kita mengenal wartawan senior Rosihan Anwar yang bukunya tentang masa lalu-nya mulai meluncur dan diterbitkan satu demi satu.
Kisah-kisah perjuangan masa lalu wartawan berhasil dia skrip dengan baik dan teratur. Wartawan sekarang juga harus seperti itu pada masanya nanti. Dia menjadi pengabar masanya, menginformasikan semangat eranya kepada generasi-generasi berikutnya.
Wartawan sekarang sudah dihadapkan kepada tidak saja sebagai manusia profesional dalam menyikapi zamannya di era persaingan, tetapi juga harus memodali diri dengan pengetahuan yang komprehensif.
Dia harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) sesuai dengan bidangnya. Sebab, tuntutan terhadap seorang wartawan tidak saja sebagai pelapor, tetapi juga mampu memberi proses pembelajaran kepada publiknya. Untuk melaksanakan peran itu harus memiliki pengetahuan yang mumpuni.
Di tengah kebingungan menyikapi demokrasi dan otonomi daerah, wartawan mestinya harus berperan aktif dalam memberi pencerahan kepada masyarakat. Memberi pencerdasan dengan menekankan pada aspek kearifan dan kemandirian lokal.