Pasukan Israel dan Hamas Terlibat Baku Tembak Sengit di Tepi Barat

NusantaraInsight, Jenin — Pasukan Israel dan Hamas Palestina terlibat baku tembak sengit di dekat kamp pengungsi Kota Jenin, Tepi Barat, Jumat (17/11/2023) dini hari waktu setempat.

Perlawanan terhadap Invasi Israel kini tak hanya pecah di Jalur Gaza Palestina, tapi sudah meluas hingga ke Tepi Barat.

Kontak senjata antara pasukan sayap Hamas Brigade Al Qassam juga melibatkan beberapa kelompok bersenjata Palestina lainnya.

Dalam unggahan singkat di akun Telegram Hamas, Brigade Al Qassam mengklaim milisinya yang dibantu dengan beberapa kelompok bersenjata Palestina lainnya tengah bertempur melawan pasukan Israel di dekat kamp pengungsi di Jenin.

“Kami bertempur bersama seluruh kelompok perlawanan lainnya di kamp tersebut,” bunyi pernyataan Brigade Al Qassam.

“Para pejuang Palestina berondong tentara Israel dengan tembakan bertubi-tubi dan alat peledak,” pesannya.

Gambar dan video yang dirilis laporan Al Jazeera memperlihatkan kepulan asap membumbung tinggi di sejumlah titik kamp pengungsi tersebut. Terlihat kendaraan militer lapis baja dengan bendera Israel memasuki area itu.

Pasukan Israel dilaporkan melancarkan “serangan besar-besaran ke Kota Jenin. Kompleks kamp pengungsi di kota itu pun menjadi target utama pasukan Israel.

BACA JUGA:  Menteri Keamanan Israel Ancam Gulingkan Netanyahu Jika tidak Serang Rafah

Wakil Gubernur Jenin, Kamal Abu Al Roub mengatakan pasukan Israel “menyerbu kamp tersebut dengan puluhan kendaraan, termasuk buldoser besar.”

Menurut para saksi, kendaraan Israel telah mengelilingi kamp tersebut dari sisi timur dan barat. Suara ledakan yang sporadis juga terdengar.

Pemadaman listrik juga kerap terjadi di Jenin dan kota sekitar lantaran pertempuran sengit antara pasukan Israel dengan warga lokal.

Agresi Israel ke Palestina imbas perangnya dengan Hamas belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda meski telah berlangsung sebulan lebih sejak 7 Oktober lalu.

Sementara itu, pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh meyakini pihaknya bisa bertahan lebih lama dari serangan Israel di Gaza dan meraih kemenangan dalam perang tersebut.

“Kalau musuh ingin pertempuran panjang, kapasitas kita lebih panjang lagi,” kata Haniyeh, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (17/11).

Haniyeh menambahkan bahwa setelah berminggu-minggu perang dan meskipun terjadi serangan “biadab” Israel terhadap warga sipil, rakyat Palestina telah menggagalkan rencana Israel.

“Rencana ini telah gagal, dan musuh belum mampu mencapai tujuannya atau mengembalikan tawanannya kecuali harga yang ditentukan oleh pihak perlawanan,” katanya.

BACA JUGA:  Prajurit Brimob dan POMAL Baku Pukul di Pelabuhan Sorong

Lebih lanjut, Haniyeh juga berterima kasih kepada sekutu regional atas dukungan mereka selama perang.

Iklan Amri Arsyid