Perang Israel – Hamas Meluas Hingga Yaman

NusantaraInsight, Gaza –– Serangan Israel ke wilayah Gaza untuk menumpas kelompok Hamas saat ini dilaporkan telah berimplikasi meluas. Terbaru, negara tetangga Selatan Arab Saudi, Yaman, disebut-sebut telah terseret dalam pusaran pertempuran itu.

Mengutip Reuters, kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS Carney, mencegat tiga rudal jelajah dan beberapa drone yang diluncurkan oleh gerakan Houthi, yang saat ini berkuasa di Yaman, Kamis. Houthi diketahui merupakan proksi Iran, yang menjadi rival nomor satu Israel di kawasan Timur Tengah.

“Kami tidak dapat mengatakan dengan pasti apa yang menjadi sasaran rudal dan drone ini, namun mereka diluncurkan dari Yaman menuju utara sepanjang Laut Merah, berpotensi menuju sasaran di Israel,” kata juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder kepada wartawan.

Washington mengaku waspada terhadap aktivitas kelompok yang didukung Iran ketika ketegangan regional meningkat selama perang Israel-Hamas. Seorang pejabat Amerika, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan tampaknya kapal perang itu bukan sasarannya.

Iran sendiri telah mengambil langkah keras kepada Israel setelah melakukan serangan bertubi-tubi ke Gaza dan menewaskan warga sipil. Salah satu proksi Teheran di tetangga Israel Lebanon, Hizbullah, bahkan telah ikut menembakan rudal ke Negeri Yahudi.

BACA JUGA:  Taklukkan Dortmund 2-0, El Real Juara Liga Champions!

Konflik Israel-Hamas dimulai pada tanggal 7 Oktober lalu. Saat itu, Hamas melancarkan serangan multi-cabang melalui darat, laut dan udara dan menyusup ke Israel.

Hal itu menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menculik 200 orang. Hamas menegaskan ini merupakan pembalasan terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan kekejaman pemukim Israel.

Sebagai tanggapan, Israel membalas dengan serangan udara ke Jalur Gaza, daerah kantong Palestina yang dikuasai oleh Hamas. Sejak itu, daerah kantong tersebut menjadi sasaran pemboman udara selama berhari-hari.

Pada Selasa malam, rumah sakit Baptis Al-Ahli di Kota Gaza dibom, menewaskan ratusan orang dan memicu protes di Timur Tengah dan sekitarnya. Rumah sakit tersebut berfungsi sebagai tempat berlindung bagi mereka yang mencari perlindungan dari serangan udara Israel.

Serangan itu pun telah menaikan jumlah korban jiwa hingga menembus 3 ribu di Gaza. Kondisi diperparah dengan kelangkaan makanan, air dan listrik setelah Israel memutus pasokan.

Israel membantah bahwa roketnya mengenai rumah sakit tersebut. Pemerintah AS mengatakan mereka mendapat informasi dari Pentagon bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.

BACA JUGA:  Hanya 16 Detik, Bos Mafia Italia Lari dari Penjara dengan Seprei

Namun Palestina menegaskan Tel Aviv melakukan itu. Ada bukti di media sosial, di mana militer Israel mengumumkan serangan.

Sumber : CNBC