NusantaraInsight, Beirut — Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, menyatakan siap berperang dengan Israel. Hizbullah mengaku akan bergabung dengan Hamas memerangi Israel.
Hizbullah kelompok pro-Iran menyampaikan pujiannya kepada Hamas yang berani menyerang Israel. Selain itu, Hizbullah juga ikut menyerang Israel dengan menembakkan roket dari Lebanon pada Senin (9/10). Militer Israel juga membalas serangan itu.
Terbaru, Hizbullah menyatakan siap perang bersama Hamas melawan Israel. Hizbullah juga menyatakan siap berperang meski Iran menyerukan agar Hizbullah tak ikut perang.
Dilansir AFP, Sabtu (14/10/2023), pernyataan siap perang itu disampaikan oleh Wakil Ketua Hizbullah Naim Qassem saat perang antara Hamas dan Israel memasuki hari ketujuh.
“Kami, sebagai Hizbullah, berkontribusi terhadap konfrontasi dan akan (terus) berkontribusi sesuai visi dan rencana kami,” ucap Qassem saat menghadiri aksi pro-Palestina di pinggiran selatan Beirut pada Jumat (13/10) waktu setempat.
“Kami sepenuhnya siap, dan ketika tiba waktunya untuk mengambil tindakan, kami akan mengambil tindakan,” ujarnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pernyataan Qassem, yang bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Iran ke Beirut, menolak seruan agar Hizbullah tidak terlibat dalam perang Hamas dan Israel yang sedang berlangsung.
“Upaya oleh negara-negara besar, negara-negara Arab, dan utusan dari PBB, secara langsung dan secara tidak langsung, meminta kami untuk tidak ikut campur dalam pertempuran, tidak akan mempengaruhi kami. Hizbullah tahu tugasnya,” tegasnya.
Israel saat ini berperang melawan kelompok Hamas di Gaza, Palestina. Perang tersebut meletus usai Hamas melakukan serangan mendadak dan menewaskan ratusan orang di wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023).
Militer Israel kemudian membalas dengan serangan ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Ribuan orang pun tewas akibat serangan itu.
Korban Jiwa di Lebanon
Israel juga telah terlibat baku tembak dengan Hizbullah dan faksi Palestina di Lebanon dalam beberapa hari terakhir. Salah satu gempuran Israel ke wilayah Lebanon menewaskan seorang wartawan Reuters dan melukai enam wartawan lainnya dari AFP, Reuters dan Al Jazeera, yang terjebak serangan lintas perbatasan di Lebanon bagian selatan.
Militer Israel mengatakan pasukannya ‘membalas dengan tembakan artileri ke arah wilayah Lebanon’ setelah sebuah ledakan merusak pembatas perbatasan.
Pada Senin (9/10) waktu setempat, Hizbullah menyebut serangan udara Israel menewaskan tiga anggotanya. Sementara, faksi Palestina mengklaim upaya penyusupan nya gagal.
Kemudian pada Selasa (10/10), Israel mengatakan pihaknya menyerang pos pemantauan Hizbullah, sedangkan sayap bersenjata Hamas mengklaim menembakkan roket. Pada Rabu (11/10) waktu setempat, Hizbullah menyatakan mereka menargetkan posisi Israel di dekat desa Dhayra, Lebanon. Tembakan balasan oleh Israel melukai tiga orang.
Sikap Iran……?