NusantaraInsight, Bantaeng — Peletakan batu pertama pembangunan gedung depo arsip Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Rabu 5 Juni 2024 menandai prasasti kearsipan di Butta Toa dimulai.
Kepala ANRI Drs Imam Gunarto, M.Hum, Penjabat Bupati Bantaeng Dr Andi Abubakar, M.Si dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan Andi Asriady Sulaiman S.I.P.,M.Si didaulat untuk meletakkan pondasi awal pembangunan gedung depo arsip.
Bukan hanya sekedar peletakan pondasi atau batu semata, namun itu adalah ruh legacy arsip di Butta Toa menjadi hal yang dianggap penting.
Mark Twain (1835-1910) seorang penulis dari Amerika Serikat mengatakan: “Rahasia untuk maju adalah memulai”
Tanpa keberanian seorang pemimpin untuk memulai sesuatu yang selama ini dianggap sebagai pelengkap tentu gerakan penataan arsip secara nasional tidak akan maju.
Andi Abubakar dengan memberanikan diri menyisihkan dana APBD untuk pembangunan depo arsip yang tentu suatu langkah maju bagi penataan kearsipan berkelanjutan di Kabupaten Bantaeng.
Pembangunan depo arsip itu sebagai tanda bahwa “Sustainable Archiving
for the Best Future (Kearsipan yang Berkelanjutan untuk Masa Depan Terbaik)” bukan hanya jargon semata atau pelengkap pengisi baliho tahunan saja.
Tentu pembangunan depo arsip di Bantaeng yang dikenal sebagai Butta Toa membuat daerah di wilayah selatan Sulsel menjadi melek arsip.
Semoga dasar penataan arsip berupa pembangunan depo arsip di Kabupaten Bantaeng diharapkan dapat dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang. Jangan abai dengan arsip, karena arsip yang terjaga dapat menyelamatkan dan bukti transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. Bukan itu saja arsip itu menjaga peradaban dan menjadi memori bangsa.
Menuju 1200 mdpl
Pukul 15.00 WITA sang surya mulai meredupkan sinarnya. Temaram jemarinya menyertai iringan roda empat menuju ketinggian 1200 mdpl (meter dari permukaan laut).
Patwal Polres Bantaeng menjadi pemandu menuju ke Muntea Highland Desa Bontolojong Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng.
Titik tujuan pertama telah dimapping, lebih kurang 25 km jarak tempuh yang harus dilalui, medan dan median jalan yang cukup menantang sudah masuk radar para driver handal walaupun tentu tak sehandal Michael Schumacher dalam menaklukkan medan menanjak itu.