Idealisme, Komersialisme dan Profesionalisme

Oleh Agus K Saputra

NusantaraInsight, Ampenan — Ngobrol ringan bersama Adhar Hakim. Selain sesama alumni Universitas Mataram. Pun dulu berangkat dari “medan” yang sama: menjalarkan “semangat jurnalisme” di dunia kerja.

Bahasan utama soal insting membidik berita dan nara sumber. Bukan lagi tentang adagium laten “a bad news is a good news”. Tapi soal values: nilai-nilai manusia yang harus tetap didengungkan. Hingga tetap menjaga orang-orang baik ini kian bermanfaat bagi umat.

Mengapa? Karena lingkungan yang buruk kerap “menjebak” orang baik menjadi terjerumus. Begitu pula, berita buruk, jika terus-menerus intens dinarasikan menjadi hal yang biasa dan malah dianggap baik.

“Suatu ketika hal baik disampaikan malah dikatakan sesuatu yang buruk. Ini bahaya,” ujar Adhar.

Bagaimana soal idealisme? Dia punya mata batin sendiri. Sehingga bisa menuntun diri ke hal yang lebih profesional. Sebuah konversi maha lembut ketika idealisme berbuah ekonomi. Sebagai mata rantai siklus produk dalam bisnis.

Maka dari itu, mata rantainya harus dipisah. Bagian redaksi dan bisnis mempunyai ruang sendiri. Untuk menjaga kemandirian dan tidak bergantung pada pihak lain, hal yang paling tepat dan urgent adalah tidak ada rangkap jabatan.

BACA JUGA:  APINDO Jalin Kerjasama PT. KIMA

“Saya kira penghubungnya adalah kerendahan hati. Karena bagaimana pun kita butuh keseimbangan. Ini adalah titik temu yang indah,” tambah Adhar.

Ya. Pada akhirnya masing-masing juga berpegang teguh pada etika.
****
Dilansir dari situs Encyclopaedi Britannica, jurnalisme adalah proses pengumpulan, persiapan, dan distribusi berita. Proses ini dilakukan melalui media cetak dan elektronik. Contohnya koran, majalah, buku, blog, radio, film, televisi, dan jejaring sosial.

Menurut Badri dalam buku Jurnalisme Siber (2013), secara harfiah istilah jurnalisme (journalism) berarti kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya, yakni jurnal (journal) artinya laporan, catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari.

Dalam situs American Press Institute (sumber: Kompas.com, 07 Februari 2023) disebutkan bahwa tujuan jurnalisme adalah memberi masyarakat informasi yang dibutuhkan. Artinya kegiatan jurnalisme semata-mata ditujukan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan informasi publik.

Selain itu, jurnalisme juga ditujukan untuk membantu masyarakat agar mereka bisa membuat keputusan dalam hidupnya. Misal, pemberitaan soal politik uang yang dilakukan salah satu kandidat kepala desa. Ketika diberitakan, hal itu akan membantu masyarakat setempat untuk mengambil keputusan, apakah mereka akan memilih atau tidak kandidat tersebut.
Kode Etik Jurnalistik