NusantaraInsight, Makassar — Dr. Ir. Lucky Caroles, S.T., M.T., IPM (Ketua Umum Pusat Perencanaan Pembangunan Pengembangan Prasarana (PSP4)) memukau puluhan peserta berlatarbelakang jurnalis pada Lokakarya Jurnalistik, Kamis (7/9/2023) di Gedung Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jalan Adhyaksa nomor 2 Makassar.
Baca juga : UK PACT Indonesia Adakan Lokakarya Jurnalistik, Luna Vidya Sampaikan ini.
Mengantarkan materi Mobility Sustainable atau Mobilitas Berkelanjutan, Lucky Caroles memancing pertanyaan dari para jurnalis hingga waktu istirahat terlewati.
Lucky memaparkan bahwa Mobility atau Mobilitas atau pergerakan satu tempat ketempat lain, sedangkan Sustainable atau berkelanjutan yang berarti mobilitas yang berkelanjutan.
Mengacu pada definisi tersebut maka Mobilitas Berkelanjutan ini merujuk kepada transportasi yang berkelanjutan dalam arti dampak sosial, lingkungan dan iklim.
Komponen ini meliputi transportasi atau kendaraan yang digunakan di jalan, air atau udara. Selain itu kendaraan tersebut membutuhkan sumber energi; dan infrastruktur yang digunakan untuk mengakomodasi transportasi (jalan, rel kereta api, jalur udara, jalur air, kanal dan terminal).
Lucky juga menyebutkan bahwa keberlanjutan transportasi diukur sebagian besar oleh efektivitas dan efisiensi sistem transportasi serta dampak lingkungan dan iklim dari sistem tersebut.
Untuk skala kota Makassar, Lucky juga menyinggung program pilot projects di jalan Jenderal Sudirman atau lebih dikenal dengan nama Sudirman Loop.
Pilot projects kerja sama antara Kemenhub dan WRI Indonesia merupakan konsep transportasi antarmoda yang sehat tidak hanya pejalan kaki, sepeda tetapi di situ ada konektivitas antarmoda.
Kawasan Sudirman Loop nantinya menggunakan transportasi publik rendah emisi dengan frekuensi putaran dari Sudirman Loop itu bisa terlayani dengan baik dan meminimalkan transportasi pribadi.
Ditemui usai membawakan materi, Lucky juga memaparkan konsep smart parking berbasis aplikasi yang menurutnya merupakan terobosan terbaru bagi kota-kota besar di Indonesia.
Dimana pada aplikasi itu, nantinya terintegrasi dengan berbagai lokasi dan keperluan.
“Contohnya, jika kita ingin membeli mobil baru, harus ada rekomendasi tempat parkir bagi mobil kita dengan map dan skala kendaraan yang akan kita beli. Sehingga pembelian kendaraan pribadi bisa teratasi dan penggunaan transportasi publik lebih besar,” ucapnya.
Ia juga memaparkan bahwa konsep parking dengan aplikasi tersebut dapat digunakan jika ingin melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat lain, mulai ketersediaan parkir hingga biaya parkir yang akan digunakan.