Putri Dakka Tolak Maju Pilkada Bupati, ini Alasannya

NusantaraInsight, Luwu — Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI nomor 7 dari Partai Nasdem menolak untuk maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bupati/wali kota.

Hal ini disampaikan Putri Dakka ketika bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Kaili Kecamatan Suli Barat dan Desa Tumbu Bara Kecamatan Bajo Barat Kabupaten Luwu, Selasa (9/1/2024).

Alasan penolakan Putri Dakka, karena sebagai pemimpin itu memiliki amanah yang sangat besar.

“Pertanyaannya, apakah dia amanah ? dalam menjalankan ataukah setelah duduk dia hanya memikirkan diri sendiri. Nah dari situ banyak pengalaman Putri alami pada saat Putri diminta menjadi memimpin wilayah Bupati atau pun wali kota Putri menolak,” tuturnya.

“Kenapa Putri menolak, seorang pemimpin itu bisa saja memimpin dosa atau mengumpul dosa di masa depan ketika seorang pemimpin melupakan tujuan dia berada di panggung ataupun menjabat suatu jabatan tujuan dia adalah apa ? Bagaimana mensejahterahkan rakyat, masyarakat. Bagaimana dia bisa menjadi orang yang bermanfaat melalui kebijakannya,” ungkap Putri dalam orasi agenda kebaikan.

“Tetapi pertanyaannya apakah dia sudah jadi pemimpin yang benar ataukah dia hanya memimpin untuk kepentingan diri. Maka Putri menolak jadi seorang pemimpin yang karena kealpaan maka dia jadi pemimpin yang banyak dosanya,” kata Putri lagi.

BACA JUGA:  Ini Bukti Cinta Putri Dakka ke Relawan

“Karena pemimpin di jaman dulu adalah seorang raja. Satu rakyat yang tidur dalam keadaan lapar maka raja juga harus menanggungnya. Dia akan turun tangan dari A sampai Z, hilir sampai hulu semua harus diperhatikan,” imbuhnya.

Untuk itu, lanjut Putri Dakka yang terkenal dengan slogan agenda kebaikan ini, menyerukan agar berlomba-lomba mencari kebaikan di dunia ini mencari kedudukan, prestasi dan masa depan tetapi kita sebagai manusia juga harus punya hitungan untuk masa depan.

“Karena kehidupan adalah sementara. Kematian adalah sebuah kepastian, maka apakah kita mau menjadi manusia yang benar atau menjadi manusia yang tidak bisa bermanfaat untuk manusia lain. Maka untuk menjadi pemimpin itu harus betul-betul bisa dipertimbangkan secara matang-matang,” ucapnya.

“Lalu Putri ditanya, apakah kau mau jadi bupati atau Walikota, Putri menolak keras, padahal jika kita jadi bupati atau walikota, kita enak tidur di fasilitas yang nyaman, tidur di kasur yang empuk atau berkendara dengan fasilitas pemerintah yang mewah tetapi ada rakyat kita yang tidur dalam keadaan perut kosong kelaparan maka dosanya ditanggung seorang pemimpin,” ulasnya.

BACA JUGA:  PSI DPW Sulsel dan DPD Makassar Gelar HUT ke-9

Putri juga menyampaikan mengapa ia lebih memilih menjadi Caleg DPR RI ketimbang jadi Bupati atau walikota.