Catatan Agus K Saputra
NusantaraInsight, Ampenan — Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menghadirkan pergelaran olah seni. Diharapkan dari kegiatan ini lahir talenta-talenta muda yang mendunia.
Harapan tersebut disampaikan oleh Kepala UPTD Taman Budaya NTB L. Suryadi Mulawarman saat membuka Penyelenggaraan Pergelaran dan Evaluasi I Olah Seni Prov. NTB 2025, Sabtu (21/06) lalu.
“Olah seni yang ditampilkan bukan saja harus dikenal di lingkungan sekitar. Tetapi harus kita bawa ke kancah Nasional dan Internasional,” ujar Suryadi.
Kualitas dan kuantitas anak-anak usia dini, tambah Suryadi, sudah mumpuni. Karena mereka dibimbing dan dilatih oleh para pelatih yang memang luar biasa.
Bagi Suryadi, agenda ini menjadi bagian dari program pembinaan berkala yang digelar dua kali setahun sebagai bentuk konsistensi Taman Budaya dalam membina generasi muda di bidang seni. Mengingat ada 10 (sepuluh) kelas olah seni yang secara konsisten dibina. Dengan harapan tahun 2026 sudah bisa digunakan 3 (tiga) bangunan baru sebagai tempat berlatih.
“Sehingga setiap hari minggu bisa latihan penuh di sore hari,” ujarnya.
Hal lain yang menjadi catatan adalah bagaimana meregenerasi para pelatih. Karena disadari ada pelatih yang sudah mengajar hingga 10 (sepuluh) tahun. Sehingga perlu penyegaran dan memberi kesempatan bagi pelatih atau kreator baru untuk berperan juga.
“Sekali lagi, Pentas Evaluasi ini menjadi tolok ukur perkembangan adik-adik dalam proses belajar seni. Kita menilai bukan hanya penampilan mereka, tapi juga sejauh mana mereka memahami materi yang diberikan pelatih, termasuk kedisiplinan selama proses latihan,” ungkap Lalu Suryadi.
Dengan kata lain, pentas ini lebih dari sekadar pertunjukan, tetapi juga menjadi ruang refleksi sekaligus pengukuran perkembangan peserta didik dalam berbagai cabang seni. Mulai dari tari tradisi dan nusantara, tari kontemporer, modern dance, musik tradisi, gitar, biola, vokal, teater, hingga seni rupa.
“Seluruh disiplin seni ini menjadi wahana bagi peserta untuk menampilkan hasil latihan mereka selama periode pembelajaran. Disamping sebagai wadah untuk anak-anak mengembangkan bakat seni sesuai minatnya,” ucap Kepala Seksi Penyelenggaraan Seni dan Budaya I Nyoman Gde Adimusti TBL.
Seniman Musik Gde Agus Mega Saputra mengatakan bahwa pergelaran olah seni ini sebagai ruang khusus untuk anak-anak belajar tentang seni pertunjukan dan seni rupa. Rata-rata yang belajar dari anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menangah Atas (SMA).