NusantaraInsight, Jakarta — Pada seleksi terbuka untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (JPTM) di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), terhitung sepuluh kandidat yang melewati rangkaian proses seleksi terbuka akan mengikuti tahap asesmen dengan metode asesmen multi-assessor dan multi-tools dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang dilaksanakan di Gedung Assessment Center BKN Pusat Jakarta.
Kepala Pusat Penilaian Kompetensi ASN Bajoe Loedi Hargono menyampaikan penggunaan metode asesmen multi-asesor dan multi-tools digunakan untuk menggali dan mengintegrasikan kompetensi peserta calon kandidat secara komprehensif, ”Potensi dan kompetensi yang dilakukan berbasis sistem merit berdasarkan kualifikasi, kompetensi, potensi, kinerja, ditambah dengan integritas dan moralitas,” terangnya saat memulai proses penilaian kompetensi dan potensi seleksi Calon JPT Madya di lingkungan ANRI, Rabu (21/05/2025) di Kantor BKN Pusat Jakarta.
Peserta seleksi calon JPT Madya harus melewati berbagai tahapan mulai dari seleksi administrasi, penulisan makalah, hingga asesmen kompetensi secara daring dan luring yang dilaksanakan pada 21-23 Mei sebagai bagian dari proses seleksi berkelanjutan. Seleksi ini bertujuan mendapatkan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang kompeten, dan mampu memajukan ANRI dalam pengelolaan arsip nasional serta meningkatkan kualitas pelayanan kearsipan di Indonesia.
