Israel Telah Membunuh 147 Jurnalis Sejak Operasi Banjir Al-Aqsa di Gaza Palestina

147 jurnalis terbunuh di Gaza
147 jurnalis terbunuh di Gaza

NusantaraInsight, Gaza — Pada hari ke-223, jumlah jurnalis yang dibunuh oleh pendudukan Israel meningkat menjadi 147 jurnalis karena mereka terus berusaha menyembunyikan kejahatannya di Gaza.

Jumlah jurnalis yang dibunuh oleh Israel” sejak Operasi Banjir Al-Aqsa
7 Oktober telah meningkat menjadi 147 jurnalis, kata Kantor Media Pemerintah di Gaza, sesuai yang dikutip dari portal berita Al Mayadeen, Sabtu 18 Mei 2024.

Awal bulan ini, Hamas menekankan bahwa agresi Israel yang terus menerus terhadap jurnalis merupakan pelanggaran nyata terhadap semua norma dan konvensi internasional. Hamas menekankan bahwa kejahatannya terhadap jurnalis tidak akan menyembunyikan realitas terorisme dan agresi mereka.

Dalam pernyataannya pada Hari Kebebasan Pers Sedunia, Hamas menambahkan bahwa Operasi Banjir Al-Aqsa menunjukkan pengaruh media dalam segala bentuknya terhadap opini publik Arab, Islam, dan internasional serta perannya dalam mengungkap mesin perang kriminal.

Hal ini juga menunjukkan kegagalan Israel dalam mencegah atau menyensor penyampaian narasi Palestina, kata Hamas.

“Di masa kegelapan dan keputusasaan ini, kami ingin menyampaikan pesan solidaritas dan pengakuan yang kuat kepada para jurnalis Palestina yang meliput krisis ini dalam keadaan yang begitu dramatis,” kata Mauricio Weibel, ketua Juri Internasional Profesional Media.

BACA JUGA:  Israel Perbarui 74 Tahanan Palestina

“Sebagai umat manusia, kita berhutang besar atas keberanian dan komitmen mereka terhadap kebebasan berekspresi,” tambahnya.

Penghargaan tersebut berfungsi untuk menyoroti perjuangan para jurnalis yang meliput situasi berbahaya dan memberikan penghormatan atas keberanian mereka dalam menghadapi bahaya yang mereka hadapi demi memenuhi tugas mereka.

“Setiap tahun, UNESCO/Guillermo Cano Prize memberikan penghormatan atas keberanian jurnalis menghadapi keadaan sulit dan berbahaya,” kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay.

Sekali lagi pada tahun ini, penghargaan ini mengingatkan kita akan pentingnya tindakan kolektif untuk memastikan jurnalis di seluruh dunia dapat terus melakukan pekerjaan penting mereka dalam memberikan informasi dan melakukan investigasi, tegasnya.***