Jika Kluivert Latih Timnas Indonesia Penonton Menikmati “Sate Rasa Keju”

Kluivert
Patrick Kluivert

“Gajinya kerap telat dibayarkan, pemilik klub nya selalu intervensi.”

Bagaikan “Sate rasa keju”

Jika kelima pemain asal Belanda plus yang akan diboyong Kluivert itu jadi direkrut oleh pelatih baru tim Garuda Patrick Kluivert, tentu saja tim Merah Putih itu semakin berjaya, Hanya saja, pemain-pemain domestik akan kian tenggelam jika tidak mampu menampilkan performa terbaiknya. Meskipun dalam kenyataannya, reputasi pemain asli Indonesia tidak kalah dengan pemain naturalisasi. Katakanlah seperti Marselino Ferdinan dan Risky Ridho yang selalu tampil dalam setiap laga dengan fisik yang tetap prima selama digembleng STY.

Melihat derasnya arus naturalisasi pemain ini, saya mengkhawatirkan PSSI tidak lagi fokus melakukan pembinaan usia dini untuk memperoleh bakat-bakat pemain lokal yang potensial. Sangat dikhawatirkan, para pemain lokal tidak akan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Klub-klub liga I Indonesia saat ini pun bermandikan pemain-pemain asing yang kualitasnya tidak kalah dengan pemain awak sendiri. Bahkan di liga 2 pun bertebaran pemain asing.

Kalau saja para pemain boyongan pelatih baru tersebut benar-benar bergabung dengan tim Garuda, maka para penonton Indonesia hanya bisa mengenali pemain timnya sendiri dari kostum dan simbol Garuda yang dikenakannya. Habis wajah-wajah mereka lebih banyak asing dan mirip bule, meskipun ada wajah Belanda-Indonesia. Kalau saja tim ini diibaratkan makanan yang disantap, maka kita seakan menikmati “sate rasa keju”. Ha..ha…

BACA JUGA:  Prioritas Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin Fokus Pemilu dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat is On The Right Track

Kita tunggu gebrakan pertama pelatih asal Belanda ini 20 Maret 2025 melawan Australia di Sydney Australia dan 25 Maret menjamu Bahrain di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Mudah-mudahan STY menahan diri tidak mengatakan “mat-in” (bahasa Korea, mat :rasa). (*).