Setelah Fajar terbit, selain menempati posisi Pemimpin Umum/Redaksi (sejak 1981), sosok yang tahun 2004-2009 menjadi staf ahli Wakil Presiden RI M.Jusuf Kalla itu juga menjabat Direktur Utama PT Media Fajar (sejak 1983). Lalu menjadi Komisaris PT Dharma Nyata (sejak 1991), Ketua Yayasan Suara Maluku, sebuah koran yang diterbitkan di Ambon tahun 1991. Dalam kaitan dengan jaringan Jawa Pos Group, Alwi Hamu juga dipercaya sebagai Komisaris PT Suara Nusa Mataram, sebuah koran harian yang terbit di ibu kota Nusa Tenggara Barat. Jabatan yang sama juga dia pangku di Harian Semarak Bengkulu.
Di Sulsel sendiri, jaringan Fajar Group ini sudah menyebar. Selain Fajar, Ujungpandang Ekspres, Intim Golo dan Berita Kota Makassar di Makassar, di beberapa daerah terbit koran baru. Misalnya, Ajattappareng, Pare Pos, Palopo Pos, Radar Sulbar, Radar Bone, Radar Bulukumba, Fajar Pendidikan, Fajar TV, Fajar FM, dan Negarawan yang terbit di Jakarta.
Alwi juga jeli melirik perkembangan dunia kerja. Guna mendukung media-media yang baru dibangunnya, dia mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Fajar. Lembaga pendidikan ini, tidak hanya berkiprah di media di bawah Fajar Group, tetapi juga di media-media elektronik jaringan ibu kota. Stikom kini menjadi Universitas Fajar (Unifa) dan menempati kampus di bekas gedung Fajar Jl.Racing Centre.
Masih ada tiga lembaga pendidikan lain yang didirikan Alwi, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Nitro, Akademi Pariwisata, dan Akuntansi. Keempat lembaga pendidikan itu, kini bernaung di bawah Unifa yang pernah dipimpin rektor Prof.Dr.H.Halide dan Prof. Drs.Adly AD, MPA.
Orang selalu mengaitkan sosok ini dengan kualitas wartawan. Betapa tidak, jika ada 10 orang wartawan terbaik, setidak-tidaknya ada sembilan bekas polesan tangan Alwi. Jurnalis andal tidak hanya sekarang baru dilahirkan, tetapi sejak dulu. Masih ingat dengan nama Syahrir Maula, Andi Syahrir Makkuradde, Thamrin Ely (dari Maluku), Syamsu Nur, Ronald Ngantung (Wapemred Tribun), dan Abdullah Hehamahua (mantan Penasihat KPK). Mereka ini merupakan lepasan almamater Pendidikan Pers yang dilaksanakan Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) yang diketuai Alwi (1967- 1971). Pada dekade 1980-an, muncul nama Aidir Amin Daud, Syukriansyah S.Latief, Waspada Santing, Mappiar, Suwardi Tahir, dan beberapa nama lainnya.
Dalam organisasi kemasyarakatan, Alwi Hamu tercatat sebagai Ketua Umum Bahumas Kosgoro Sulsel (1981-1989), Direktur Confederation ASEAN Journalists (CAJ) yang berkedudukan di Bangkok, Wakil Ketua Umum Kadin Sulsel (1994/1996) dan Ketua Umum PWI Sulsel (1993-1997).