Takut ada telepon dari Pusat Penerangan ABRI atau Kopkamtib yang melarang berita pembajakan tersebut — yang sudah biasa terjadi di era Orde Baru — redaksi minta pemimpin redaksi termasuk redaktur halaman, segera meninggalkan kantor. Kalau ada telepon, jawabannya sederhana.
“Di kantor tinggal tukang sapu dan penjaga kantor dan mengaku tidak tahu soal berita,” tulis Panda Nababan pada halaman 231 bukunya yang berjudul “Jurnalisme Investigatif Panda Nababan MENEMBUS FAKTA, Autobiografi 30 Tahun Seorang Wartawan”. (Makassar, 10 Agustus 2025).