NusantaraInsight, Samarinda — Plt Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto mengatakan bahwa di Indonesia kekurangan 88 ribu tenaga Arsiparis.
Hal ini terungkap pada Rapat Koordinasi Nasional Kearsipan 2024 terlaksana di Hotel Mercure Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu (29/5/2024).
Plt Kepala ANRI Imam Gunarto juga menyampaikan bahwa Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kearsipan 2024 lebih kepada membahas hasil kinerja nasional di tahun 2023 lalu.
“Kalau ada kekurangan dalam peningkatan kearsipan, maka akan dibahas bersama agar dapat terwujud secara maksimal,” kata Imam Gunarto di Samarinda, Kalimantan Timur.
Ia mengatakan, sejak 2021 kesadaran masyarakat dalam bidang kearsipan masih terbilang kurang.
“Tapi setelah pandemi Covid-19 kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arsip mulai meningkat,” imbuhnya.
Selain itu, Imam Gunarto juga menyinggung terkait kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kearsipan Indonesia.
Ia menjelaskan, ANRI masih membutuhkan 100 ribu Arsiparis atau orang yang berkompeten di bidang kearsipan.
“Saat ini kita hanya memiliki 12 ribu Arsiparis. Artinya kekurangan 88 ribu Arsiparis,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi itu pemerintah telah membuka formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tenaga Arsiparis.
Ia tidak menampik minimnya tenaga Arsiparis karena minat masyarakat masih kurang.
Apalagi tambahnya persyaratan untuk menjadi Arsiparis sangat ketat.
“Karena yang dipelihara adalah arsip negara. Kita tidak bisa asal menerima orang,” ucapnya.
Tahun lalu formasi PPPK untuk tenaga Arsiparis mencapai 7.000 orang dan itu tidak terisi semua.
“Mungkin juga syaratnya tidak pas karena harus dari honorer,” pungkas Plt Kepala ANRI Imam Gunarto.