NusantaraInsight, Kabul — Kelompok Pejuang Taliban Afghanistan, buka suara soal serangan Israel ke Jalur Gaza Palestina. Hal ini disampaikan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan, Abdul Qahar Balkhi, Jumat.
Dalam sebuah laporan Anadoly Agency, Balkhi menyampaikan posisi “duplikat” pemerintah Barat dan organisasi internasional saat ini terhadap tindakan Israel di Gaza akan semakin memperkuat keyakinan bahwa hak asasi manusia (HAM) adalah taktik perang yang digunakan untuk mencapai tujuan politik.
“Bertentangan dengan semua norma kemanusiaan, sudah lebih dari 40 hari sejak pasukan Zionis melakukan tindakan brutal di Jalur Gaza dan, setiap hari, mereka terus melanggar semua aturan perang,” katanya dalam laporan yang dikutip Middle East Monitor itu.
“Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara Israel, sejauh ini, telah menargetkan 52 pusat kesehatan dan 55 ambulans, sementara 25 rumah sakit kehabisan layanan karena pemboman atau kekurangan bahan bakar dan pasokan medis,” tambahnya.
Kabul sendiri meminta PBB dan badan-badan hak asasi manusia lainnya untuk mencegah “kebrutalan yang berkelanjutan” di Gaza dengan mengambil “posisi yang jujur, transparan dan adil dalam menghadapi kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Zionis terhadap rakyat Gaza.”
Taliban juga “dengan keras” mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk menanggapi tangisan umat Islam yang tertindas di Gaza, dan untuk memenuhi tanggung jawab agama dan kemanusiaan mereka melalui posisi dan langkah yang efektif dan bermakna.