Pejuang Palestina Sebut Perjuangan Rakyat tidak Sia-sia

Pejuang Palestina
Pejuang Palestina

NusantaraInsight, Gaza — Pejuang Palestina Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas mengatakan Operasi Banjir Al-Aqsa melawan Zionis Israel telah mengubah dinamika dan menegaskan kembali komitmennya pada perjanjian gencatan senjata di Gaza yang sudah mulai berlaku.

“Kami, bersama dengan faksi-faksi perlawanan, mengumumkan komitmen kami terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza dan kesiapan kami untuk melaksanakan ketentuan-ketentuannya dan mematuhi ketentuan-ketentuannya, termasuk menghentikan pertempuran, mematuhi jadwal proses pertukaran, dan memastikan keselamatan tawanan musuh (Israel) hingga penyerahan mereka sebagai ganti tawanan rakyat kami di semua tahap kesepakatan,” ujar Juru Bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obaida dalam rekaman pesan video yang dibagikan di saluran Telegramnya, Ahad (19/1).

Namun, kata Abu Obeida, semuanya tergantung pada komitmen Zionis Israel.

“Kami meminta pertanggungjawaban semua orang atas pelanggaran apa pun yang mungkin dilakukan pendudukan (pasukan Israel) terhadap perjanjian tersebut, yang dapat membahayakan proses, komitmen kami, dan kemampuan kami untuk melaksanakan pertukaran,” katanya.

Abu Ubaidah, menegaskan pengorbanan rakyat Palestina dalam perjuangan melawan pendudukan tidak sia-sia.

BACA JUGA:  Israel Perbarui 74 Tahanan Palestina

“Rakyat kami telah melakukan pengorbanan yang belum pernah terjadi sebelumnya demi kebebasan mereka selama 471 hari, dalam pertempuran bersejarah Badai Al-Aqsa,” ujarnya Ahad malam (19/1), beberapa saat usai dimulainya gencatan senjata.

“Ini menjadi seperti paku terakhir di peti mati pendudukan, yang tidak diragukan lagi segera lenyap,” ujarnya, seperti dilaporkan Quds Press.

Ia menambahkan dalam pidato yang direkam dalam video, “pengorbanan besar dan darah yang ditumpahkan oleh rakyat kami tidak sia-sia.”

Dia mengatakan, pertempuran Badai Al-Aqsa yang dimulai dari pinggiran Jalur Gaza, telah mengubah wajah wilayah tersebut dan membuka garis depan pertempuran baru.

Pertempuran itu memaksa entitas zionis menggunakan kekuatan internasional untuk mendukungnya, dan mengirim pesan kepada dunia bahwa ucapan pendudukan adalah kebohongan besar dan akan menimbulkan konsekuensinya, lanjutnya.

Abu Ubaidah juga menekankan, semua faksi perlawanan berjuang sebagai satu kesatuan di setiap tempat di Jalur Gaza, dan kami memberikan pukulan mematikan kepada musuh, dengan keberanian dan ketabahan yang besar, hingga detik-detik terakhir pertempuran.

BACA JUGA:  Satrio Arismunandar: Tujuan Utama Serangan Hamas ke Israel Mirip Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogya

“Kami menghadapi konfrontasi yang tidak seimbang, baik dalam hal kemampuan maupun etika tempur. Sementara kami mengarahkan serangan kami ke pasukan musuh yang melakukan metode kebrutalan dan kekejaman mengerikan terhadap rakyat kami,” lanjutnya.