NusantaraInsight, Gaza — Mohammed Deif, komandan Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas adalah tokoh perancang Operasi Badai al-Aqsa terhadap Israel.
Keberadaannya saat ini masih menjadi misteri, utamanya bagi Israel yang menjadikannya orang yang paling dicari oleh negara zionis tersebut.
Nasib baik si genius ini sehingga selalu lolos dari pembunuhan Israel membuatnya dijuluki komandan bernyawa sembilan.
Dengan suara yang jelas, lantang, langsung dan dalam bayangan, komandan Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas, Mohammed “Abu Khaled” Deif, mengumumkan dimulainya Operasi Badai al-Aqsa terhadap Israel, Sabtu lalu.
Israel belum pernah mengalami situasi serupa sejak Perang Yom Kippur 1973—dengan roket jatuh di Tel Aviv dan Yerusalem setelah pejuang al-Qassam mengambil kendali atas beberapa pemukiman dan situs Israel.
Para anggota sayap militer Hamas itu berangkat dan menguasai situs-situs Israel, membunuh orang-orang dan melakukan penyanderaan, mengikuti perintah Deif.
Itu sekali lagi membuktikan bahwa dia mempunyai hak tertinggi di Palestina dalam melancarkan atau mengakhiri perang. Operasi Badai al-Aqsa yang dirancang Mohammed Deif berlangsung kilat dan spektakuler.
Ribuan roket dalam hitungan menit gagal dicegat sistem pertahanan rudal Iron Dome. Masuknya ratusan milisi al-Qassam ke kota-kota Israel Selatan mengejutkan negara Yahudi itu, menjadi pukulan telak bagi badan intelijen Mossad.
Sejak dimulai Sabtu, Operasi Badai al-Aqsa telah menewaskan lebih dari 800 orang Israel. Ribuan lainnya terluka dan lebih dari 100 orang diculik.
Siapa Mohammed Deif ? Tidak ada yang mengenal Deif kecuali keluarganya dan sekelompok kecil anggota Hamas. Kebanyakan dari mereka tidak mengetahui keberadaan orang yang paling dicari Israel selama beberapa dekade sebagai buronan nomor satu.