Hamas  Balas Serangan, Buntut Zionis Israel Serang Dua Kamp Pengungsian di Gaza

Inisiatif negosiasi dari Turki

Nasib sandera yang ditahan Hamas kini sedang dinegosiasikan oleh sejumlah pihak, terutama Turki dan Palang Merah Internasional.

 Inisiatif tersebut diperintahkan Presiden Recep Tayyip Erdogan, kata seorang sumber di pemerintahan seperti dilansir kantor berita AFP.

“Mereka sedang menegosiasikan pembebasan sandera,” kata dia.

Upaya serupa dilancarkan Komite Internasional Parang Merah (ICRC) yang berusaha memediasi antara Hamas dan Israel.

“Sebagai penengah yang netral, kami siap melakukan kunjungan humaniter, memfasilitasi komunikasi antara sandera dan anggota keluarga dan mengakomodasi setiap pembebasan nantinya,” kata Fabritio Carboni, Direktur Timur Tengah di ICRC dalam sebuah pernyataan pers.

ICRC mendesak “kedua pihak untuk mengurangi penderitaan warga sipil.”

Menurut Carboni, perang antara Hamas dan Israel telah mengorbankan warga sipil. “Derita kemanusiaan yang muncul dari eskalasi ini sangat mengerikan,” kata dia.

Blokade Jalur Gaza

Kegentingan bertambah ketika Israel menghentikan pasokan energi dan air minum ke Jalur Gaza. Pada Rabu (11/10), otoritas lokal mengaku hanya punya cadangan bahan bakar untuk beberapa jam.

BACA JUGA:  Ribuan Pemukim Yahudi Lakukan Ritual Talmud di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Menurut ICRC, terputusnya aliran listrik akan berakibat fatal. Hal ini “berisiko bagi bayi di dalam inkubator atau pasien manula yang bergantung pada tabung oksigen. Prosedur cuci darah terhenti dan foto X-Ray tidak bisa dibuat,” tulis Carboni.

“Tanpa listrik, rumah sakit akan berubah menjadi kamar mayat,” pungkasnya.

Namun begitu, Menteri Energi Israel, Israel Katz, bersikeras mempertahankan blokade terhadap Gaza sampai semua sandera dibebaskan.

Bantuan kemanusiaan buat Gaza? Tidak sekalipun tombol listrik akan dinyalakan, tidak satupun hidran air akan dibuka dan tidak akan ada truk bahan bakar yang memasuki Gaza sampai semua sandera Israel pulang ke rumah,” tulisnya dalam paltform X (dulu Twitter).

“Perikemanusiaan akan dijawab dengan perikemanusiaan. Dan tidak seorangpun berhak mengajari kami soal moral.”

br