Oleh Nadratun
Mahasiswa Prodi Administrasi Publik FISIP/Magang ‘identitas’
NusantaraInsight, Makassar — Jalan lebar yang biasanya ramai oleh kendaraan berlalu lalang, kini berubah menjadi lautan manusia dengan beragam aktivitas. “CFD Boulevard” begitu orang-orang menyebutnya.
Matahari baru saja naik, tapi jalanan di sekitar CFD Boulevard sudah dipadati langkah manusia. Ada yang berlari kecil, bersepeda, senam, ada pula yang sibuk mencari sarapan. Suara musik dari pengeras suara tumpang tindih dengan teriakan pedagang yang menawarkan berbagai jenis jualannya.
Di antara riuh itu, di ujung jalan yang sedikit lapang, sekelompok pemuda tampak menonjol dengan papan seluncurnya. Mereka meluncur, melompat, dan sesekali jatuh, lalu tertawa bersama. Mereka bukan pelari, bukan pula pedagang. Di tangan mereka, bukan jajanan, melainkan papan kayu beroda empat. Salah satu dari mereka Bernama Dede. Pria muda dengan baju oversize berlengan panjang dengan kombinasi celana kargo hitam. Di ujung kaki kanannya terdapat papan skate miliknya yang penuh goresan dan coretan berspidol putih, tampak hubungannya dengan papan tersebut sudah berlangsung sejak lama.
Dede telah jatuh cinta pada dunia Skateboarding sejak 2017. Semua bermula dari rasa kagum yang sederhana.
“Awalnya cuma karena kelihatan keren aja,” ujarnya sambil tersenyum kecil.
Bagi Dede, bermain skateboard kini bukan sekadar hobi, melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidupnya.
Pagi itu pun Minggu, (12/10/2025), ia datang ke CFD Boulevard tanpa tujuan khusus. Hanya ingin bermain seperti biasa, menikmati udara pagi sambil meluncur santai di antara keramaian kota.
Mereka bukan bagian dari komunitas resmi. Tak ada nama organisasi. Tak ada struktur. Bahkan tak ada jadwal tetap yang mengikat. Perkumpulan ini terbentuk begitu saja, berawal dari kebetulan. Orang-orang dengan hobi yang sama bertemu di tempat yang sama. Lokasinya tak jauh dari rumah, membuat Dede hampir selalu datang setiap Minggu pagi. Kadang suasananya seramai hari ini, kadang hanya dua atau tiga orang yang datang untuk bermain. Bermain skateboard bukan sekadar hoby, melainkan rutinitas yang menenangkan cara sederhana untuk melepas penat dan menikmati pagi.
Dari kebiasaannya bermain skateboard, Dede beberapa kali mendapat tawaran menjadi talent untuk sesi pemotretan. Tidak tetap, tapi kesempatan itu datang cukup sering. Meskipun hanya pekerjaan sampingan, Dede menganggapnya sebagai berkah kecil dari hobi yang ia cintai.
Tidak sedikit pengunjung yang berlalu lalang berhenti sejenak. Menikmati hasil “jarahannya” dari pedagang-pedagang yang ada di sisi jalan. Terdiam dan mengamati atraksi-atraksi para pemuda itu dengan sorot mata kagum.


br






br






