NusantaraInsight, Makassar — Ibu-ibu Rempong Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) tampil memukau membawa puisi dua bahasa Makassar dan bahasa Indonesia di hadapan delegasi sejumlah Walikota Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVI di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makassar, Kamis, 14/07/2023
Ibu-ibu Rempong Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) berhasil menampilkan penampilan yang memukau dengan membawakan puisi dalam dua bahasa, yakni bahasa Makassar dan bahasa Indonesia acara tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut sejumlah delegasi walikota yang melakukan city tour di Kelurahan Maccini Sombala Kecamatan Tamalate Kota Makassar dari berbagai daerah di Indonesia yang merupakan peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVI yang diselenggarakan di Makassar
Penampilan Ibu-ibu Rempong Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) ini menarik perhatian seluruh hadirin dengan kepiawaian mereka dalam menyampaikan puisi-puisi yang indah dan perasaan yang menggugah puisi yang mereka sajikan mengangkat tema-tema kehidupan sehari-hari, kecintaan terhadap tanah air, serta pentingnya kebersamaan dan persatuan di tengah perbedaan.
Dalam penampilannya para ibu-ibu K-Apel tersebut dengan lancar mengalihbahasakan puisi-puisi tersebut dari bahasa Makassar ke bahasa Indonesia puisi dengan judul “Ri Mangkasara” karya Syahril Rani Daeng Nassa sehingga semua hadirin dapat memahami pesan yang ingin disampaikan hal ini menunjukkan keahlian mereka dalam mengekspresikan makna dibalik puisi tersebut serta upaya mereka dalam menyampaikan budaya lokal yang kaya akan keindahan puisi Makassar.
Delegasi walikota yang hadir sangat terkesan dengan penampilan Ibu-ibu Rempong K-Apel mereka mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dalam mengembangkan budaya dan bahasa daerah dalam berbagai sisi kehidupan, salah satu walikota yang hadir yakni walikota ternate menyatakan, “Penampilan ibu-ibu ini luar biasa mereka telah berhasil memadukan puisi-puisi Makassar dengan bahasa Indonesia, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dirasakan oleh semua orang. Ini adalah contoh nyata bagaimana seni dapat menjadi jembatan untuk mempererat persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa.”
Selain penampilan puisi dua bahasa, acara ini juga diisi dengan pertunjukan seni lainnya, seperti atraksi pencak silat dari anak-anak tapak suci cabang Parang Tambung dan cabang Maccini Sombala dibawa pelatih Hermanto dan Rachmat Tumengkol.