Breaking News : Siswa SMAN 19 Makassar Unjuk Rasa di Disdik Sulsel

NusantaraInsight, Makassar — Ratusan siswa dan orang tua siswa SMAN 19 Makassar melakukan unjuk rasa di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (25/8/2023).

Mereka datang sekitar pukul 09.00 WITA dan langsung melakukan aksi menolak kepala sekolah yang baru.

Kedatangan mereka juga, untuk mempertanyakan alasan dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan melakukan penggantian kepala UPT SMAN 19 Makassar Drs. Syahruddin, M.M dengan Drs. Muhammad Ahyar.

Mereka juga memprotes kebijakan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan yang merotasi kepala sekolah mereka.

“Dari sekian banyaknya sekolah di Makassar mengapa kepala sekolah kami yang ditukar dengan Kepala SMAN 23 Makassar,” ujar salah seorang siswa yang orasi.

“Jelas-jelas kepala sekolah itu, telah di demo orang tua siswa dan dilaporkan karena korupsi mengapa masih diberikan amanah dan dibawa ke sekolah kami di SMAN 19 Makassar,” lanjutnya.

“Kami tidak butuh kepsek korupsi, Pak,” pekik siswa SMAN 19.

Sempat situasi menjadi memanas, ketika salah satu oknum pegawai honorer Disdik Sulsel datang dan dengan nada tinggi memarahi para siswa yang datang untuk unjuk rasa.

BACA JUGA:  SD Inpres Banta-Bantaeng 1 Makassar Rayakan HUT RI ke-79 Dengan Lomba Nasi Tumpeng

Ia mengatakan, “owei, bisa diam tidak,” sembari menunjuk ke arah siswa.

Tak hanya itu, ia juga sempat melepas tas ranselnya, lalu dilemparkan.

Melihat itu, salah satu orang tua siswa juga sempat terpancing emosinya. Ia menyatakan bahwa mereka juga berhak marah, karena ini menyangkut nasib anak mereka.

Situasi kembali kondusif, setelah pria berkacamata itu ditarik ke belakang oleh rekan-rekannya dan berusaha ditenangkan oleh Satpol PP.

Kasubag Umum Muhammad Hazairin, SH.,MH yang menerima siswa dan orang tua siswa SMAN 19 Makassar yang unjuk rasa kepada media ini mengatakan bahwa saat ini dia hanya memastikan bagaimana siswa SMAN 19 pulang dengan selamat.

“Saya fokus ku bagaimana adik-adik ini bisa pulang dengan selamat. Kalau terkait tuntutan nanti saya sampaikan ke pimpinan,” beber Hazairin.

Terkait kepala sekolah yang dirolling, bahwa ini adalah kebijakan pimpinan yang harus diserahkan kepada pimpinan untuk memutuskan.

“Saya hanya memastikan anak-anak kita bisa pulang dalam keadaan baik,” pungkasnya.