Sembilan Perusahaan Pelat Merah Bentuk Agregator Layanan Logistik

NusantaraInsight, Jakarta — Sembilan perusahaan pelat merah membentuk agregator layanan logistik yang saling mengintegrasikan.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk itu membentuk Global Logistic Indonesia (GLID). Tujuannya, untuk menekan biaya logistik.

GLID menghubungkan jaringan logistik antara Pos Indonesia, Kereta Api Indonesia (KAI), Damri, ASDP Indonesia Ferry, Pelindo, Pelni, Injourney, Garuda Indonesia, dan Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

Pemanfaatan GLID dimulai dengan melibatkan Perum Perhutani yang melakukan ekspor gondorukem, produk olahan dari getah pinus. Produk yang banyak digunakan di bidang farmasi ini diekspor sebanyak 37,4 ton ke Pakistan.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, perlu ada kontinuitas implementasi percepatan peningkatan sinergi dan integrasi logistik. Maka dari itu Kementerian BUMN terus menggenjot integrasi antara perusahaan pelat merah

“Kementerian BUMN kembali membentuk tim untuk percepatan dengan masa kerja satu tahun, agar sinergi logistik BUMN segera terwujud,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (22/2/2024) seperti dilansir dari Kompas.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menambahkan, pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dalam upaya mendorong integrasi ekosistem logistik BUMN.

BACA JUGA:  Agung Bawantara. Ekonomi Kreatif

Melalui GLID, Perhutani mengekspor produk gondorukem mutu WW sebanyak 2 full container load (FCL) atau kurang lebih 38,4 ton melalui Tanjung Perak Port, Surabaya menuju Karachi Port, Pakistan.

“Semoga sinergi dan integrasi logistik ekosistem BUMN terus berjalan lancar dan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” ucap Wahyu