Mengelola Sumber Daya (3)

Oleh Agus K Saputra

NusantaraInsight, Ampenan — Tibalah ke bagian terakhir Mengelola Sumber Daya, yaitu:

#3. Human Capital Sebagai Aktor Utama

Menarik untuk menyimak gagasan Dave Ulrich tentang human capital pemenang dalam bukunya Human Resource Champion: The Next Agenda for Adding Value and Delivering Results (1997).

Menurutnya, ada empat peran human capital (dulu human resource) guna membangun organisasi yang kuat, fleksibel, adaptif dan kompetitif yang berujung pada organisasi pemenang. Masing-masing mempunyai spesifikasi tersendiri, namun selalu bersinggungan dan melengkapi.

Peran pertama, management of firm infrastructure atau sebagai ahli dalam proses administrasi. Ketika perusahaan sedang menjalankan transformasi bisnis, maka kejelasan aturan, kejelasan pembagian wewenang masing-masing divisi dan orang, serta kejelasan proses (cara, peta jalan) transformasi bisnis merupakan rumus yang tidak bisa ditolak.

Hasil yang diharapkan dalam peran pertama ini adalah infrastruktur yang efisien, sehat, dan produktif. Apalagi adanya revolusi besar-besaran di sektor teknologi.

Peran kedua, management of employee contribution atau kontributor dalam menciptakan pekerja pemenang. Lebih tepatnya tokoh utama untuk menciptakan pekerja pemenang. Ketika menjalankan transformasi bisnis, akhirnya “siapa” menjadi urutan pertama, baru diikuti “apa” dan “bagaimana”.

BACA JUGA:  Grand Opening "NattanMart" di Kedewan

Penjelasannya, “siapa yang akan menjalankan transformasi bisnis” merupakan urutan paling penting. Kemudian baru diikuti dengan pertanyaan “apa yang mau ditransformasi?” dan “bagaimana cara untuk melakukan transformasi?”

Di sini yang juga patut dicermati adalah soal loyalitas dan kemampuan pekerja. Loyalitas berhubungan dengan motivasi dan etos, tidak sekedar uang. Sementara itu, kemampuan bersinggungan dengam keahlian, kecakapan, dan kecepatan dalam merespons persoalan. Meningkatkan kemampuan melalui pelatihan, coaching, dan mentoring.

Peran ketiga, management of strategic human capital, berbicara tentang penyelarasan antara strategi manajemen human capital dan strategi bisnis secara keseluruhan. Bagaimana mengantisipasi masa depan perusahaan, penyusunan key result area, proses promosi dan proses assessment merupakan peran utama dalam proses ini.

Di sini, dalam konteks transformasi bisnis, agen perubahan menemukan panggungnya, karena dia bertanggung jawab dalam mengesahkan perubahan dan menentukan perubahan apa saja yang perlu dilakukan. Agen perubahan menjadi panutan, tempat bertanya, mentor dan coach (pelatih) bagi para konstituennya. Tidak kalah penting, agen perubahan merupakan penjamin keberhasilan perubahan, walaupun dalam setiap perubahan peluang antara keberhasilan dan kegagalan nyaris seimbang.