Mengelola Sumber Daya (1)

Oleh Agus K Saputra

NusantaraInsight, Ampenan — Dalam menjalankan bisnis sangat penting mengelola sumber daya yang perusahaan miliki. Karena di sanalah sesungguhnya sumber kekuatannya. Lantas, apa itu sumber daya?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat berwujud (tangible), tetapi juga tanwujud (intangible).

Sumber daya adalah segala sesuatu, baik berupa benda nyata maupun bukan benda nyata, yang terdapat pada suatu wilayah dan yang dapat dimanfaatkan manusia untuk kelangsungan hidupnya.

Sumber Daya ini saya elaborasi menjadi tiga bahasan besar, yaitu:
1.Sudut Pandang Kekuatan/Strength Based
2.Konsep Orang Dewasa
3.Human Capital Sebagai Aktor Utama

#1.Sudut Pandang Kekuatan/Strength Based

Pendekatan berbasis kekuatan berfokus pada sifat-sifat positif seseorang atau suatu kelompok, bukan pada sifat-sifat negatifnya. Ada banyak cara untuk menerapkan pendekatan berbasis kekuatan. Termasuk dalam kepemimpinan, konseling, pekerjaan komunitas dan sosial, serta pediatri.

Strength (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari organisasi atau sebuah program. Contoh: jumlah anggota yang lebih dari cukup.

BACA JUGA:  Pedagang Kaki Lima Raih Keuntungan saat Kampanye, Pata-Dhevy akan Perkuat Sektor UMKM di Kabupaten Luwu

Strength atau kekuatan merupakan karekteristik dari lingkungan internal suatu organisasi atau perusahaan yang menjadi sebuah kekuatan atau keunggulan. Contohnya seperti brand yang kuat, kualitas produk baik, harga bersaing, dan sumber daya manusia berkualitas.

Kata kunci strength based adalah menjadikan ketersediaan sumber daya sebagai kekuatan.

#2.Konsep Orang Dewasa

Secara psikologis, seseorang dikatakan dewasa apabila mampu mengarahkan diri sendiri, tidak terikat pada orang lain, dapat bertanggung jawab terhadap segala tindaknnya, mandiri, dan dapat mengambil keputusan sendiri.

Bagaimana karekteristik atau kematangan orang dewasa?

Ciri kematangan orang dewasa adalah sebagai berikut: a) Berorientasi pada tugas, bukan pada diri sendiri atau egonya. b) Mempunyai tujuan yang jelas dan kebiasaan kerja yang efisien. c) Mengendalikan perasaan pribadi. d) Ojektif, berusaha mencapai Keputusan dalam keadaan yang sesuai dengan kenyataan. e) Menerima kritik dan saran. f) Mempertanggungjawabkan terhadap usaha pribadi. dan g) Menyesuaikan diri secara realistis terhadap hal-hal yang baru.

Mengapa seseorang harus menjadi sosok yang dewasa?

Kedewasaan merupakan sikap yang dapat menyelesaikan banyak masalah. Bahkan kedewasaan bisa mencegah timbulnya masalah dalam pergaulan dan kehidupan sosial. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik, jika masing-masing individu bisa bersikap lebih dewasa dalam segala hal.