Arwinny Puspita dan “Beranda Pak RT” RRI Makassar

Beranda Pak RT
Lokasi Beranda Pak RT

Oleh: Rusdin Tompo (Koordinator SATUPENA Sulawesi Selatan)

NusantaraInsight, Makassar — Arwinny Puspita merupakan penyanyi terkenal Makassar era 80-an. Jawara Lomba Bintang Radio yang diadakan Radio Republik Indonesia (RRI) ini, seangkatan dengan penyanyi keroncong, Sundari Sukoco. Album rekamannya dalam bahasa Makassar bersama Iwan Tompo, “Jera’nu Mami”, menjadi album terlaris di masanya. Arwinny Puspita juga berada di balik acara ajang pencarian bakat Studio Vocalia (Stuvo) RRI Makassar, yang sudah melahirkan begitu banyak penyanyi.

Meski nama Arwinny Puspita sudah lama saya dengar, tapi saya baru berkesempatan berinteraksi dengannya ketika aktif di Forum Komunikasi Pemerhati (FKP) RRI Makassar. Saya kerap diundang oleh Kepala Stasiun RRI Makassar dalam pertemuan-pertemuan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) tersebut, termasuk dalam rangka evaluasi dan penyusunan program, yang biasanya dilakukan menjelang akhir tahun.

Suatu hari, saya ditelepon oleh Bu Arwinny, menanyakan ide yang pernah saya lontarkan dalam kegiatan rencana penyusunan program RRI Makassar. Saya balik bertanya, ide yang mana? Sebab, saat di Hotel Wisata Pantai Galesong, Kabupaten Takalar, ada banyak obrolan dan gagasan yang terlontar. Namun disampaikan, ide yang terkait dengan program yang menggunakan nama saya. Oh iya, saya ingat. Hanya saja, kata saya, nama programnya masih perlu dirumuskan atau disepakati karena ada beberapa pilihan: “Ngopi (Ngobrol Pagi) Bareng Pak RT”, “Teras Pak RT”, “Rumah Pak RT”, dan “Beranda Pak RT”.

Apapun pilihan nama itu, saya memang ingin punya program acara TV atau radio yang menggunakan nama saya. Saya ingin punya program acara seperti Najwa Shihab dengan “Mata Najwa”, dan Andy F Noya dengan “Kick Andy”-nya. “Pak RT” adalah branding yang saya tawarkan secara lisan ke beberapa teman radio dan televisi. “RT” merupakan singkatan nama saya, Rusdin Tompo.

BACA JUGA:  Rusdin Tompo: Semangat Menulis Mesti Jadi Nilai Tambah Setiap Mahasiswa

Arwinny lebih tertarik dengan nama “Beranda Pak RT”. Dia lalu menyampaikan bahwa dirinya tengah mengikuti Diklatpim III di Jakarta. Diklatpim III ini dimaksudkan untuk pengembangan kompetensi kepemimpinan taktikal pada pejabat struktural eselon III yang akan berperan dalam melaksanakan tupoksi kepemimpinan di unit kerjanya. Sebagai peserta Diklatpim III, dia diharuskan membuat sebuah proyek perubahan. Kebetulan, saat itu juga Pemkot Makassar lagi gencar-gencarnya menggalakkan program gerakan Makassar Ta’ Tidak Rantasa (MTR). Jadi rencana program acara “Beranda Pak RT” itu akan dikolaborasikan dengan gerakan Makassar Ta’ Tidak Rantasa.

Malam itu juga saya membuat rancangan program siaran “Beranda Pak RT”. Sistematikanya terdiri dari nama acara, latar belakang, tujuan, manfaat program, sasaran pendengar, strategi program, format program, frekuensi siaran, durasi, hari dan jam siar, serta tahapan pembuatan program. Ini semacam proposal yang masih akan diujikan. Apabila disetujui baru bisa dilaksanakan.

Dalam latar belakang, saya jelaskan bahwa sesungguhnya ada banyak proses pembelajaran dan berbagai inovasi yang dilakukan oleh masyarakat pada tingkat RT/RW/Kelurahan. Tapi sayangnya masih minim mendapatkan publikasi. Padahal, jika berbagai praktik cerdas (smart practice) dipromosikan melalui pendekatan pemberitaan yang positif (good news), niscaya bisa menjadi inspirasi bagi yang lain. Dengan mengangkat apa yang dilakukan dan terjadi pada tingkat RT maka kita juga akan melihat berbagai pendekatan dan efektivitas program yang dilakukan pemerintah selama ini.