Cara Puasa Ramadhan Umat Muslim di Kutub Utara

Kutub utara
Suku Eskimo di Kutub Utara

NusantaraInsight, Makassar — Puasa merupakan salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, bagi mereka yang tinggal di Kutub Utara, menjalankan puasa dapat menjadi tantangan tersendiri. Kutub Utara terkenal dengan cuaca yang ekstrem, dengan musim panjang yang penuh dengan cahaya matahari atau malam yang gelap total. Oleh karena itu, penting bagi Muslim yang tinggal di Kutub Utara untuk menjaga kesehatan mereka saat menjalankan puasa.

Baca juga: Khazanah Ramadhan di Mercure Makassar Nexa Pettarani

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah waktu berbuka puasa dan sahur. Di Kutub Utara, waktu berbuka puasa dan sahur dapat sangat tidak teratur karena perubahan musim yang ekstrem. Oleh karena itu, penting bagi Muslim di Kutub Utara untuk mengikuti jadwal waktu berbuka puasa dan sahur yang telah ditetapkan oleh otoritas Islam setempat. Hal ini akan membantu menjaga keseimbangan tubuh dan memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang cukup selama bulan Ramadan.

Baca juga : KPU Makassar Umumkan 50 Caleg Terpilih, ini Mereka   

Umat Islam yang berpuasa di daerah kutub berbeda dengan daerah lainnya. Jika misalnya di Indonesia umat Islam berpuasa sekitar 13 jam dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, di daerah kutub sulit menentukan kapan waktu siang dan malam, terlebih untuk menentukan waktu salat dan puasa.

BACA JUGA:  PT. Infiniti Reka Solusi dan Rumah Zakat Berbagi Paket Kado Lebaran Yatim

Baca juga: Khazanah Ramadhan di Mercure Makassar Nexa Pettarani

Lalu, bagaimana penentuan waktu sahur dan berbuka di daerah kutub? Dalam buku M Quraish Shihab Menjawab dijelaskan, ibadah puasa tetap dilakukan dengan mengukur waktu, bukan berdasar pada perjalanan matahari, yakni sejak menyingsingnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Pasalnya, jika hal itu menjadi dasar, puasa orang Kutub Utara akan sangat panjang dan akhirnya menjadikan puasa itu sangat berat bagi mereka. Padahal, dalam konteks puasa, Allah telah menegaskan dalam Alquran.

“Allah mengendaki kemudahan bagi kamu, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kamu.” (QS al-Baqarah [2]: 185).

Tidak hanya itu, dalam semua tuntunan agama juga ditegaskan oleh Allah. “Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama sedikit kesempitan pun.” (QS al-Hajj [22]: 78).

Baca juga: Kue Khas Ramadan di Makassar

Atas dasar itu semua, menurut M Quraish Shihab, ulama menetapkan bahwa penduduk kutub cukup mengukur puasaya dengan waktu yang ditempuh kaum Muslim yang berpuasa di daerah normal yang terdekat ke wilayah mereka.

Misalnya, jika puasa di daerah normal berlangsung dari pukul lima pagi sampai pukul enam sore atau sekitar 13 jam, umat Islam di daerah kutub bisa berpuasa sekitar 13 jam juga dan berbuka sekitar sebelas jam.

BACA JUGA:  Minta ma Hangus-hangus na

Selain itu, penting juga bagi Muslim di Kutub Utara untuk memperhatikan asupan makanan saat berbuka puasa dan sahur. Karena cuaca yang ekstrem, tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tetap sehat dan bertenaga. Mereka perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Makanan seperti daging, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Selain itu, penting juga bagi Muslim di Kutub Utara untuk tetap terhidrasi selama puasa. Meskipun suhu di Kutub Utara mungkin terasa dingin, tubuh tetap membutuhkan cairan yang cukup untuk menjaga keseimbangan tubuh. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup saat berbuka puasa dan sahur. Selain itu, menghindari minuman yang mengandung kafein atau gula berlebih juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

Selain menjaga asupan makanan dan minuman, penting juga bagi Muslim di Kutub Utara untuk tetap aktif selama bulan Ramadan. Meskipun cuaca ekstrem mungkin membuat mereka merasa malas atau tidak bersemangat, tetap bergerak dan berolahraga penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Berjalan kaki, berlari, atau melakukan olahraga ringan lainnya dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga kebugaran tubuh.

BACA JUGA:  Sukseskan SPIRIT RAMADHAN ! Berikut Program Dakwah Mahasiswa Bulukumba Selama Ramadhan

Selain itu, penting juga bagi Muslim di Kutub Utara untuk menjaga kualitas tidur mereka selama bulan Ramadan. Karena perubahan musim yang ekstrem, tidur dapat menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang. Menggunakan penutup mata atau penutup telinga dapat membantu mengurangi gangguan tidur akibat cahaya matahari atau suara yang tidak biasa.

Dalam menjalankan puasa di Kutub Utara, penting juga bagi Muslim untuk memperhatikan kondisi kesehatan mereka. Jika ada kondisi medis yang membutuhkan perhatian khusus, seperti diabetes atau penyakit jantung, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan