Cerita Unik WNI di Jepang, “Dikejar-Kejar” Pihak Bank Karena Uang 1 Yen

NusantaraInsight, Osaka — Cerita unik dialami warga negara Indonesia (WNI)  bernama Selly Septiani Dewi yang tinggal di Jepang. Dia harus kembali ke bank karena “dikejar-kejar” oleh pihak bank karena uang 1 Yen (Rp100) miliknya tertinggal di bank.

Pihak bank tidak bersedia menerima uang tersebut dan terpaksa harus diambil. Sementara biaya parkir yang dikeluarkannya sebanyak 300 Yen (sekitar Rp 32.000).

Kejadian itu dialami Selly yang telah tinggal selama sembilan tahun di Osaka Jepang.

Pengalaman tersebut dia bagikan melalui video di akun Instagram @Sellyhyung, @japan_guide_indonesia, @ceritajepang, dan @liputanjepang pada Jumat (26/1/2024) dan kemudian menjadi viral.

Dalam video itu Selly tampak menunjukkan koin uang 1 Yen Jepang dari bank yang dikembalikan dalam bungkusan plastik bening. Untuk mengambil uang tersebut, dia harus kembali ke bank dan membayar biaya parkir 300 Yen atau lebih dari Rp 30.000.

1 yen
Uang 1 yen yang dikembalikan pihak bank

“Ga tau harus terharu apa sedih. Begitulah adab orang-orang Jepang, jujur dan tidak berani mengambil hak orang lain walau hanya 1 yen pun,” tulisnya.

BACA JUGA:  Tajam! Pidato Megawati di Rakernas PDIP

Hingga Selasa malam (30/1/2024), video tersebut sudah disukai 4.675 warganet.

Kembalian 1 Yen Selly menceritakan, kejadian tersebut berawal ketika dia membayar tagihan air di salah satu bank di Jepang pada Desember 2023.

Setelah membayar, dia seharusnya mendapatkan kembalian. “Proses pembayaran berjalan biasa aja. Kemudian, saya pulang ke rumah.

Selang dua sampai tiga jam kemudian, saya mendapatkan telepon dari bank tersebut,” kata dia seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (28/1/2024).

Pegawai bank itu mengatakan, Selly meninggalkan kembalian 1 Yen di bank tersebut setelah membayar tagihan.

Telepon itu sempat membuat perempuan ini heran. Sebab dia tidak tahu dari mana mereka mengetahui uang itu kepunyaannya. Ini karena ada selang waktu cukup lama dari terakhir dia berada di bank tersebut.

“Kebiasaan orang Jepang itu kalau ada yang ketinggalan (barang) mereka langsung ngejar orangnya. Tetapi, ini ada jeda dua sampai tiga jam. Kemungkinan, mereka lupa memberikan uang 1 Yen itu kepada saya,” lanjut dia.

Pihak bank tak mau menerima dan harus diambil, karena jarak rumah dan bank sekaligus kantor pos tempatnya membayar tagihan itu cukup jauh, Selly mengatakan ke pihak bank agar uang tersebut disumbangkan ke kotak amal saja.

BACA JUGA:  Indikator Politik: Andi Sudirman - Fatmawati Rusdi Unggul Sementara Berdasarkan Quick Count

Namun, bank itu mengaku tidak punya kotak amal. Pihak bank juga menolak uang Selly karena takut dianggap menyalahgunakan uang nasabah. Bank pun tetap meminta dia mengambil uang itu.