PENTING ! Kantor Perwakilan Kemenkeu Sulsel Rilis Kinerja APBN Regional Sulsel 2024, ini Lengkapnya

“Aktivitas Produksi dan Konsumsi Masyarakat Masih Tetap Kuat”

NusantaraInsight, Makassar — Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar konferensi pers untuk merilis kinerja APBN regional Sulawesi Selatan periode s.d. 30 November 2024 yang diselenggarakan pada hari Kamis, 19 Desember 2024 secara daring melalui tautan s.id/APBNSulsel2024.

Perkembangan Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Komoditas

Harga Komoditas Energi, Pangan dan Tambang masih fluktuatif. Selain permintaan dan penawaran, volatilitas harga juga dipengaruhi oleh faktor geopolitik dan peribahan iklim. Namun, meski kinerja sektor manufaktur tertahan, indikator konsumsi masih kuat. Tercatat indeks Optimisme Masyarakat sebesar 125,9, indeks penjualan Riil tetap tumbuh positif 1,7, dan penjualan listrik bisnis dan industri tetap tumbuh positif di 3,6 dan 1,5.

Inflasi

Inflasi tetap terjaga dengan harga pangan dalam tren menurun. Tingkat Inflasi Sulawesi Selatan pada November 2024 mencatatkan performa yang baik sebesar 1,55% (yoy), berada pada rentang sasaran 3%+1. Tingkat inflasi month-to-month (m to m) sebesar 0,30% dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 1,12%.

BACA JUGA:  Bank Indonesia Siapkan 5.5 Triliun untuk Penukaran Uang, Danny Pomanto Sambut Baik

Ekspor

Impor – Sama dengan periode sebelumnya, Komoditi Mate Nikel mengalami penurunan growth (yoy) sebesar 23,3%, sedangkan Fero-Nikel masih menjadi komoditi unggulan Provinsi Sulawesi Selatan dengan growth (yoy) sebesar 28,2%, dan Jepang serta Cina masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar. Sedangkan dari sisi Impor, Cina dan Brazil menjadi negara pengimpor terbesar, dengan komoditas impor terbesar masih berasal dari Gandum dan Gula. Kinerja Ekspor Pengguna Fasilitas Kawasan Berikat sebesar 505,70 Juta US$, sementara Kinerja Impor berada pada angka 79,81 Juta US$.

Neraca Perdagangan November 2024 surplus sebesar 51,22 Juta US$. Nilai ekspor tercatat 136,51 Juta US$, sementara nilai impor tercatat 85,28 Juta US$. Secara umum neraca perdagangan kumulatif Januari – November 2024 mengalami penurunan sebesar 0,53 (yoy). Neraca perdagangan yang melanjutkan tren surplus sepanjang 49 bulan terakhir.

Kinerja APBN Anging Mammiri Pendapatan APBN Sulsel s.d. 30 November 2024 mencapai Rp15,53 Triliun atau 87,95% dari target, meningkat sebesar 6,85% (yoy). Belanja APBN Sulsel s.d. 30 November 2024 mencapai Rp50,58 Triliun atau 86,96% dari pagu, meningkat sebesar 8,49% (yoy).

BACA JUGA:  Inovasi Energi Bersih untuk Masa Depan Industri Sulawesi Selatan.

Pertumbuhan Belanja dan APBN Sulsel masih menjadi epicentrum perekonomian di Pulau Sulawesi. Penerimaan Negara Pajak –

Kinerja Penerimaan Pajak s.d. 30 November 2024 mencapai Rp11,88 Triliun atau 81,82% dari target tahun 2024 sebesar Rp14,52 Triliun, meningkat 7,91% (yoy).