Kata, Kota, dan Kita

NusantaraInsight, Masamba — Akhir 2020 mempertemukan kita pada lorong filsafat. Membuat kita untuk saling kenal di antara pena dan kertas.

Mencermati kita pada ruang diskusi di antara ramainya Kota Jogja. Pada saat itu, saya tak tahu bilamana Jogja tak menghadirkan filsafat untuk kita berjalan. Mungkin saja kita tak bertemu dan membangun prasasti hubungan.

Tapi, lorong filsafat dan ruang diskusi telah membawa kita sampai sejauh ini dan pada hari ini melangsungkan kebahagiaan, yaitu lamaran.

Meski masih banyak hal yang perlu kita pelajari untuk melangkah bersama dan menjadi sepasang dalam ikatan suci.

Pertengahan 2021 membuktikan kita untuk melangkah bersama dengan mimpi-mimpi yang telah tersusun rapi.

Kita percaya bahwa sebaik-baiknya manusia adalah ia yang berani untuk mengambil peran dengan dasar pengetahuan.

Bukan berani dengan dalih keegoisan dan pansos. Kita telah berada pada posisi ini karena pengetahuan. Dan saya harap kita bisa berjalan di atas roda pengetahuan dan memberi sabda pada semesta.

Sebab cinta yang Tuhan berikan tak sebercanda di film-film. Kamu adalah sabda yang menjelma jadi ibu untuk semesta. Sedang aku adalah sophia yang menuntun banyak rasa. Dan kita adalah kesempurnaan cinta yang dibuktikan dari perjalanan istimewa sarasvati.

BACA JUGA:  Hadiah Buku "Seandainya Saya Wartawan Tempo" dari PRSSNI

Seperti Jogja yang selalu istimewa. Kita pun demikian istimewa, sebab telah berada pada posisi sekarang sebagai sepasang yang resmi dengan ikatan cinta dan kasih.

Tumbuh dan hinggap di altar kepercayaan tanpa perpisahan. Biarkan jejak dan jejaka menghiasi ruang belajar kita untuk bersama hingga maut memisahkan.

Kita usahakan yang terbaik untuk menghidupkan sabda di antara sophia yang telah lama kita susun dengan cinta sarasvati. Semoga dan sekian, kita adalah doa yang di aminkan hari ini dengan serius.

Prosesi lamaran
Desa Pandak, Masamba, Luwu Utara: Rabu, 4 Desember 2024
Musakkir Basri dan Nur’ Ain

Terima kasih untuk cinta, ketulusan, dan kepercayaan.