NusantaraInsight, Palopo — Putri Dakka Racing Team berencana mencari bibit pembalap motor se Luwu Raya dengan mengadakan berbagai event skala lokal maupun nasional.
Hal ini disampaikan oleh Pembina Putri Dakka Racing Dakka Hendra Nganro kepada media ini, Selasa (1 Agustus 2023) melalui sambungan telepon.
Menurutnya, untuk pembalap tanah Luwu sendiri memiliki potensi atau bakat tersendiri dalam dunia pacu mesin ini.
“Ini dibuktikan dengan hadirnya Sirkuit Ratona Motor Sport (RMS) Kota Palopo, dimana hadirnya sirkuit yang menjadi Inisiasi dari Bapak Rusdi Masse membuat minat anak milenial di Palopo dapat tersalurkan,” ungkapnya.
“Untuk itu, kami di Putri Dakka Racing Team berkomitmen akan mencari bibit-bibit baru di dunia balap motor di tanah Luwu ini. Apalagi Putri Dakka Racing Team akan mempersiapkan segala fasilitas, mulai dari kostum, motor hingga kesejahteraan para pembalap,” tukas Hendra.
Diketahui, Putri Dakka Racing Team walaupun tergolong muda terjun berkompetisi di dunia pemacu adrenalin namun sudah meraih Juara 4 Bebek 130cc 2tak Underbone Open dan juara 5 bebek 2tak 116/125 CC standar lokal Luwu Raya + toraja.
Pihaknya berharap, kegiatan serupa terus berlanjut. Dari informasi yang dihimpun, ada tiga event menunggu hingga penghujung tahun 2023.
“Bulan depan, Insya Allah ada Sulawesi Cup Race (SCR). Rencana tanggal 26-27 Agustus 2023 dan tentu Putri Dakka Racing Team akan ikut dengan wajah para pembalap muda bertalenta asal tanah Luwu,” tandas Hendra.
Sebelumnya, diadakan Kejurnas balap motor motoprix Palopo Night Race Regional D Sulawesi, Papua dan Maluku yang berlangsung selama dua malam di Sirkuit Ratona Motor Sport (RMS) Palopo sukses digelar.
Ketua panitia pelaksana, Djamaluddin Syarif menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan yang terbesar diikuti pebalap pada gelaran yang sama di regional D.
“Ini peserta terbanyak, membeludak. Catatan kami ada 317 pebalap dengan 601 starter. Masih banyak yang mau daftar, mereka antusias. Tapi kita batasi,” jelasnya.
Event ini juga diklaim mampu meningkat perputaran ekonomi di kota Palopo. Tidak kurang Rp5 miliar uang yang terputar selama dua hari kegiatan.
“Selain UMKM yang ada di di dalam area sirkuit, pedagang yang diluar juga merasakan. Hotel juga semua full, pedagang di pinggir jalan juga ketiban rezeki,” jelasnya seperti dilansir dari berbagai media.