Religi  

Pangkep Jadi Pusat Kajian Islam, ini Alasannya ?

BAZNAS Pangkep
Kh.Achmad Sudrajat (Bidang Koordinasi Nasional) dan H.Rizaludin Kurniawan (Bidang Pengumpulan) melakukan peletakan batu pertama BAZNAS Institute

Di bagian lain Hj.Suriani mengemukakan, BAZNAS Kabupaten Pangkep saat ini memberikan warna tersendiri dalam pemerintahan. Selain telah membantu Pemkab Pangkep dalam memberikan pelayanan sosial keada masyarakat, juga telah melakukan banyak hal. Di antaranya, bersinergi dengan Pemkab Pangkep, maupun dengan Forkopimda lainnya, seperti Polres, Dandim.

“Termasuk bedah rumah, meningkatkan status mustahik menjadi muzakki, melalui peningkatan SDM dan pengembangan ekonomi masyarakat. Dalam kesempatan baik ini juga, kami mengharapkan BAZNAS Pangkep lebih transparan, khususnya dapat berkolaborasi dengan program, dan menyalurkan bantuan di bidang pendidikan, anak yatim piatu dan bantuan kepada masyarakat lainnya,’ harapnya.

Sebelum menutup sambutannya, perempuan kelahiran Batiling, 25 Februari 1973 ini menambahkan, selama ini pengelolaan ZIS di Pangkep menunjukan prekwensi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

“Alhamdulillah, kesadaran masyarakat tentang berzakat terus bertumbuh. Kami sampaikan bahwa, di lingkungan Pemkab Pangkep khususnya ASN sudah 50 persen ikut mengeluarkan ZIS melalui BAZNAS Pangkep,” ujarnya seraya mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS RI, atas penghargaan BAZNAS award 2024 yang diberikan kepada Bupati Pangkep, kategori kepala daerah pendukung pengelola zakat terbaik se Indonesia.

BACA JUGA:  Muhammadiyah Manggala Tetapkan Jadwal Pengajian Bulanan

Sementara itu, Ketua BAZNAS Sulsel, Dr.dr.H.Khidri Alwi,M.Kes,MA, mengaku, dua tahun lalu, dirinya didatangi H.Thamrin, untuk mewakafkan tanahnya.“Jadi, saat itu, saya juga kaget, lantaran tanah yang diwakafkan sangat luas,” ujarnya.

Menurutnya, saat penyerahan tanah wakaf tersebut, H.Thamrin berpesan, agar di atas lahan tersebut dibangun sekolah tahfiz atau pondok tahfiz.

“Semoga, di Pangkep ini akan muncul H.Thamrin lainnya. Sebab, wakaf itu menjadi ladang pahala. Apalagi, jika saja telah dibangun dan ada yang beribadah karena Allah, maka akan mengalir terus amalannya, sekalipun kita sudah meninggal,” ujarnya.

Dr.KHidri berharap, BAZNAS RI, maupun Pemkab Pangkep tidak tinggal diam dalam pembangunan BAZNAS Institute ini. “Mudah mudahan, bangunan ini sudah bisa selesai sebelum berakhir masa bakti kepengurusan pimpinan BAZBAS-RI tahun 2025 nanti.

Pernyataan senada dikemukakan Ketua BAZNAS Kota Makassar (H.Ashar Tamanggong), dan Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan (H.Jurlan Em Saho’as). Keduanya berharap, BAZNAS Institute dapat diselesaikan dalam waktu tidak terlalu lama. (din pattisahusiwa)