Pada Perang Mu’tah, Rasulullah menunjuk tiga panglima: Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah. Ketiganya gugur satu per satu di medan perang. Meski Rasulullah tidak menyebutkan nama keempat, pasukan sepakat menunjuk Khalid bin Walid untuk memimpin.
“Di saat itulah, Rasulullah menyebut Khalid sebagai Pedang Allah. Di bawah kepemimpinannya, pasukan Muslim yang hanya berjumlah sekitar 3.000 orang berhasil bertahan dan mundur dengan strategi cerdas, meskipun harus menghadapi tentara Romawi yang jumlahnya diperkirakan mencapai 200 ribu,” tutur Asnawin.














