NusantaraInsight, Bantaeng — SMA Negeri 1 (SMANSA) Bantaeng menggandeng Media Publikasionline.id menggelar pelatihan jurnalistik di Laboratorium Komputer SMANSA pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Sekira 20 siswa SMANSA mengikuti pelatihan tersebut dalam rangka peningkatan kualitas ekstrakulikuler sekolah mulai kelas XI hingga kelas XII.
Dari 20 siswa tersebut, di antaranya terdapat talenta seperti membuat puisi serta pengelolaan foto dan video pada aplikasi tertentu.
Hal itu disampaikan Kamaruddin, Humas SMANSA Bantaeng bahwa siswanya memiliki bakat tertentu dan ingin menambah pengetahuan di lingkup jurnalistik.
“Tiga hari yang lalu, Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan itu datang kesini dan kita sudah dijanji fasilitas dari 10 rombel menjadi 12 rombel. Itu karena media YouTube SMA 1 Bantaeng ini dilirik sama Provinsi, kemudian kita juga punya Facebook dan Instagram. Kita berharap pelatihan ini, ada lahir generasi yang bisa menulis berita, dan satu tantangan kita ini juga adalah buletin, karena buletin ini menjadi salah satu penilaian. Termasuk juga di jurnal dan website,” terang Kamaruddin yang bergelar Magister Pendidikan Agama itu.
Sementara Alimin DS, Direktur Utama publikasionline.id memberi pengantar pelatihan jurnalistik itu dengan menyuguhi materi kode etik jurnalistik.
Ia juga akan membuat rancangan progresif bagi siswa SMANSA melakukan magang jurnalis. Hal demikian dianggapnya serius membawa wadah jurnalistik di SMANSA Bantaeng.
“Insya Allah nanti saya akan koneksi dengan pak Kepsek dan guru IT, untuk para siswa yang mengikuti pelatihan hari ini nantinya melakukan magang jurnalis di sekret yah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Alimin DS dalam maternya menyebut kode etik jurnalistik atau bermedia sosial penting diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari termasuk bagi pelajar dalam hal ini Generasi-Z.
“Media sosial menjadi teman kehidupan bagi banyak orang. Dalam sehari, ada kesempatan yang berjam-jam itu diluangkan untuk membuka media sosial. Entah mereka apakan itu media sosialnya. Jadi harus kita gunakan dengan baik,” imbuhnya.
Menarik perhatian para peserta pelatihan diarahkan untuk memuat tiga kelompok dan masing-masing kelompok membuat simulasi penggunaan media sosial yang sehat dan tidak sehat. Selanjutnya diarahkan pula membuat puisi dengan judul yang berbeda.
Adapun Etika Media Sosial sebagai berikut:
1. Penggunaan komunikasi yang baik;
2. Tidak mengandung aksi kekerasan, pornografi dan SARA;
3. Berita yang diinformasikan adalah benar;
4. Menghargai karya orang lain dan;
5. Memberikan informasi pribadi sewajarnya.